
Rosan Buka Suara Soal Minat Danantara Jadi Liquidity Provider

Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Executive Officer Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani buka suara terkait minat Danantara menjadi liquidity provider di pasar modal Indonesia untuk meningkatkan likuiditas di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurutnya, Danantara akan berinvestasi pada semua kelas aset yang beragam sesuai dengan kriteria yang telah disusun oleh lembaga pengelola investasi negara tersebut.
"Kita kan benar-benar bisa investasi in all different asset classes ya, mau private (company), mau public (company), selama kriterianya (sesuai)," ujarnya di JCC Senayan Jakarta, Rabu (8/10).
Rosan mengatakan, terdapat beberapa aspek yang menjadi pertimbangan dalam menentukan keputusan investasi termasuk keuntungan, potensi, hingga kontribusi pada perekonomian.
"Baik itu dari segi return, dari segi pekerjaan, dari segi mendorong ekspor, dari segi dampak positif ke industri lainnya. Jadi ada berbagai kriteria, yang selama itu bisa dipenuhi, ya kita benar-benar terbuka untuk investasi," ungkapnya.
Sebelumnya, Danantara juga telah memberi sinyal kemungkinan sovereign wealth fund (SWF) tersebut menjadi liquidity provider. Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, mengatakan pihaknya sedang mendiskusikan instrumen yang akan diinvestasikan dari hasil dividen perusahaan-perusahaan yang masuk dalam Danantara. Di antara instrumen tersebut adalah ekuitas saham atau pun obligasi.
"Jadi kan kita baru nanti dividen akhir bulan ini masuk ke kami ya kan, dari situ kita harus mulai alokasikan uangnya kemana. Ya tentu yang paling cepat pertama ya tentu di public market, tapi nanti kita harus kan udah ada proyek-proyek," ungkap Pandu saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Senin, (14/4/2025).
Saat ditanya mengenai sektor yang akan diinvestasikan, Pandu mengatakan pihaknya belum bisa menjelaskan lebih lanjut. Ia mengatakan, pihaknya fokus ke ekuitas yang membawa return baik bagi Danantara.
"Paling penting fokus, simple kita kan balik ke returnnya, tapi kita juga sekarang udah ada memegang semua saham BUMN dan perusahaan terbuka kurang lebih ada 18 ya, kalau saya nggak salah yang ada di pasar modal," kata Pandu.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, pihaknya mendukung penuh niat Danantara menjadi liquidity provider di pasar modal Indonesia.
"Pembicaraan-pembicaraan untuk itu sudah dilakukan," ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dalam konferensi pers daring RDKB, pada Jumat (11/4/2025).
OJK mendorong adanya penguatan investasi domestik di pasar modal Indonesia. Hal ini termasuk yang dilakukan oleh lembaga jasa keuangan milik pemerintah dan BUMN.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perhatian! Rosan Minta BUMN Non Tbk Tunda RUPS dan Aksi Korporasi
