Bos Bank Raya (AGRO) Blak-Blakan Soal Perang Suku Bunga Perbankan

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
07 October 2025 15:35
Booth Bank Raya di Pesta Rakyat Nusantara, Minggu (20/4).
Foto: Elga Nurmutia

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) berbicara mengenai perang suku bunga deposito perbankan, usai penurunan suku bunga acuan serta penempatan dana pemerintah ke bank himpunan bank milik negara (Himbara).

Adapun Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak 5 kali sepanjang tahun ini, saat ini berada di posisi 4,75%. Sementara itu, tingkat bunga penjaminan (TBP) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga telah menurun sebanyak 3 kali tahun ini, terakhir berada di posisi 3,5% untuk simpanan rupiah di bank umum.

Menurut Direktur Keuangan Bank Raya, Rustarti Suri Pertiwi, tren penurunan suku bunga acuan itu akan mendorong suku bunga bank digital untuk mengalami tren penurunan. Bank Raya sendiri disebutnya sudah mulai melakukan penyesuaian suku bunga dan akan terus melakukannya secara berkala.

"Sampai dengan Semester 2 - 2025, dengan memperhatikan kondisi likuiditas Bank Raya dan industri serta suku bunga kompetitor, Bank Raya sudah mulai melakukan penyesuaian suku bunga yang diterapkan. Bank Raya secara berkala akan melakukan penyesuaian suku bunga," kata Rustarti dalam keterangan resminya, Selasa (7/10/2025).

Berdasarkan situs resminya, saat ini bunga deposito maksimal per tahun yang ditawarkan Bank Raya sebesar 5% dalam produk Saku Jaga Optimal.

Di sisi lain, induk Bank Raya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), pada 12 September lalu mendapatkan suntikan dana pemerintah sebesar Rp55 triliun. Itu merupakan bagian dari kebijakan Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa dalam menempatkan dana pemerintah Rp200 triliun kepada Himbara.

Rustarti mengatakan pihaknya fokus untuk bersinergi dengan BRI Group dalam mendorong pertumbuhan bisnis digital melalui champion product miliknya. Antara lain, Aplikasi Raya untuk digital saving, serta pinang Dana Talangan serta Pinang Flexi untuk digital lending.

Menurutnya, produk-produk tersebut unggul dalam memenuhi kebutuhan transaksi perbankan masyarakat, mudah diakses, memiliki produk dengan tenor yang lebih pendek. Lantas, Rustarti mengaku optimis pertumbuhan kinerja Bank Raya masih akan terus bertumbuh positif ke depan dan on track.

"Saat ini kami berfokus pada strategi eksploitasi untuk ekspansi bisnis pada pasar dan ekosistem eksisting yaitu BRI Group namun dengan tetap melakukan perluasan atau strategi eksplorasi pada ekosistem-ekosistem bisnis baru untuk menangkap peluang bisnis baru dengan terus mengembangkan inovasi-inovasi baru yang relevan dengan kebutuhan nasabah dengan berkelanjutan," jelasnya.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Raya (AGRO) Mau Buyback Lagi Rp20 M, Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular