Habis Suntik Aset Rp3 Triliun, Morris Capital Indonesia Akuisisi PIPA

ayh, CNBC Indonesia
07 October 2025 11:05
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (10/9/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (10/9/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Morris Capital Indonesia (MCI) berencana mengakuisisi emiten produsen pipa PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA). Perseroan mengumumkan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJBB) dengan para pemegang saham pengendali PIPA pada Senin (6/10/2025).

Dalam perjanjian tersebut, Junaedi, Nanang Saputra, dan Hendrik Saputra selaku pemegang saham pengendali sepakat menjual 43,80% saham PIPA kepada MCI. Transaksi ini akan menambah kepemilikan MCI yang sebelumnya telah memiliki 5,1% saham PIPA. Dengan demikian, total kepemilikan MCI setelah transaksi akan mencapai 48,90%.

"Detail transaksi tersebut akan kami sampaikan pada Keterbukaan Informasi selanjutnya. MCI dan PSP telah sepakat untuk menyelesaikan Rencana Pengambilalihan selambatnya 10 Oktober 2025," tulis manajemen PIPA dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti dikutip Selasa (7/10/2025).

Manajemen menegaskan, pelaksanaan rencana pengambilalihan akan memperhatikan seluruh ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk aturan di sektor pasar modal. Setelah proses akuisisi rampung, MCI sebagai pengendali baru akan melakukan penawaran tender wajib (mandatory tender offer) sesuai dengan POJK No. 9/2018.

Sebagai informasi, PIPA merupakan emiten produsen pipa dan fitting PVC untuk keperluan infrastruktur, perumahan, serta industri. Sementara Morris Capital Indonesia dikenal sebagai perusahaan investasi dengan fokus pada sektor manufaktur dan perdagangan.

Sebelumnya, Morris Capital berencana menyuntikkan aset senilai Rp3 triliun sejalan dengan perubahan arah bisnis PIPA ke depan. Fokus utama adalah pada diversifikasi produk dan ekspansi pasar, yang secara khusus ditujukan untuk mendukung kebutuhan sektor utilitas dan infrastruktur.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article GOTO Buyback Saham Rp 2,09 Triliun, Ternyata Buat Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular