Harga Saham Naik 4.239%, Emiten Haji Isam (PGUN) Buka Suara

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Jumat, 03/10/2025 16:10 WIB
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (10/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten milik Haji Isam, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), akhirnya angkat bicara terkait kenaikan harga sahamnya dalam beberapa waktu terakhir. Selain PGUN, dua saham milik Crazy Rich Kalimantan ini, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) dan PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) juga mengalami lonjakan harga yang sama.

Manajemen PGUN menjelaskan, tren peningkatan harga saham tersebut semata-mata merupakan mekanisme pasar. Faktor yang mempengaruhi di antaranya adalah sentimen investor, kondisi makroekonomi, serta fundamental masing-masing emiten.

"Perseroan tidak memiliki keterlibatan langsung dalam pengelolaan JARR maupun TEBE, sehingga pergerakan harga saham kedua perusahaan tersebut merupakan refleksi dari penilaian pasar terhadap prospek bisnis masing-masing emiten," sebagaimana dijelaskan dam keterbukaan informasi BEI, dikutip Jumat, (3/10/2025).


Diketahui, harga saham PGUN telah naik 334.99% selama sebulan terakhir ke level Rp18.400, sementara secara year to date sahamnya telah melonjak 4,239.62%. Adapun kapitalisasi pasarnya mencapai Rp105,58 triliun.

Dari sisi operasional, PGUN mencatatkan tren positif pada kuartal III-2025. Produksi minyak kelapa sawit (CPO) meningkat sebesar 2.783 MT dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, olahan tandan buah segar (TBS) juga naik signifikan sebesar 17.741 MT. Peningkatan tersebut didorong oleh perbaikan produktivitas lahan dan efisiensi operasional yang terus dijalankan.

Produksi kernel pun ikut terkerek naik sebesar 1.337 MT seiring dengan peningkatan volume TBS. Hal ini menunjukkan adanya pemulihan produksi pasca dampak El Nino serta optimalisasi kebun yang dilakukan Perseroan.

Dalam rangka memperkuat bisnis, PGUN telah menyusun rencana strategis jangka menengah. Fokusnya mencakup program replanting, peningkatan produksi TBS, serta optimalisasi produksi CPO.

Program replanting ditargetkan mencapai 2.000 hektar hingga akhir 2026 untuk meningkatkan produktivitas kebun. Sementara itu, perbaikan sistem agronomi dan peningkatan kualitas lahan dilakukan guna mendorong pertumbuhan TBS secara berkelanjutan.

PGUN juga berencana meningkatkan kapasitas pabrik kelapa sawit dan memperbaiki rendemen produksi. Dengan langkah ini, perseroan menargetkan proyeksi kenaikan produksi CPO hingga 2026.

Manajemen menambahkan, proyeksi produksi dan alokasi anggaran tahun 2026 masih dalam tahap finalisasi. Informasi detail akan disampaikan sesuai ketentuan keterbukaan informasi yang berlaku.

Dari sisi prospek usaha, PGUN menilai kinerjanya tetap terjaga di tengah fluktuasi harga CPO global. Hal ini karena sebagian besar produksi dialokasikan untuk memenuhi pasokan dalam negeri sesuai kebijakan pemerintah.

Kebijakan mandatori biodiesel dan program hilirisasi kelapa sawit turut memberikan kepastian pasar bagi PGUN. Seluruh hasil produksi CPO terserap untuk kebutuhan domestik, sehingga mendukung stabilitas permintaan.

Selain itu, pertumbuhan kebutuhan energi terbarukan dan pangan dalam negeri menjadi faktor pendorong tambahan. Dengan dukungan kebijakan pemerintah, prospek jangka panjang industri sawit nasional dipandang tetap positif.

Manajemen menilai prospek usaha PGUN ke depan masih stabil dan berpotensi meningkat. Hal ini sejalan dengan dukungan regulasi dan kebutuhan pasar domestik yang terus berkembang.

Adapun terkait persaingan, PGUN menyebut industri kelapa sawit saat ini memang diwarnai kompetisi ketat baik di pasar domestik maupun global. Namun, Perseroan tidak terdampak langsung karena seluruh hasil produksi CPO dipasarkan kepada JARR selaku entitas afiliasi.

Melalui kerja sama ini, PGUN memiliki kepastian penyerapan hasil produksi. Hal tersebut membuat perseroan lebih terlindungi dari dinamika persaingan yang terjadi di industri.


(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: KFC Jual 35% Saham Anak Usaha ke Perusahaan Anak Haji Isam