BI Terus Intervensi Pasar, Rupiah Dijamin Tetap Terkendali

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Rabu, 01/10/2025 18:05 WIB
Foto: Petugas minghitung mata uang Rupiah di VIP Money Changer, Jakarta, Kamis (25/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menegaskan akan selalu siap atau stand by di pasar uang guna menstabilkan nilai tukar rupiah. Merujuk data Refinitiv, pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (01/10/2025), mata uang Garuda berhasil menguat hingga 0,36% ke level Rp16.600/US$.

Hal ini sekaligus mencatatkan penguatan rupiah dalam empat hari beruntun. Penguatan ini terjadi setelah sebelumnya rupiah melemah dan diperdagangkan di level Rp 16.700 per dolar AS.


"BI akan terus melakukan intervensi, baik di pasar domestik maupun di pasar offshore untuk memastikan bahwa pergerakan rupiah itu tetap terkendali. Dan kita optimis dengan seiring berjalan-berjalannya waktu rupiah akan menguat secara perlahan," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso saat ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (1/10/2025).

Adapun, menurut Ramdan, pelemahan rupiah beberapa waktu lalu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, termasuk perkembangan government shutdown di Amerika Serikat (AS).

"Saya pikir tak hanya rupiah, kalau dilihat semua mata uang juga akan terkena dampaknya terkait dengan bagaimana perkembangan global, termasuk khususnya bagaimana perkembangan di AS," kata Denny.

DXY kembali melanjutkan penurunan dalam empat hari beruntun, setelah pemerintah AS resmi shutdown untuk pertama kali sejak 2018, akibat dari kebuntuan antara pemerintah dengan oposisi partai Demokrat dalam menyepakati pendanaan.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Terus Melemah, Tembus Rp16.750 per Dolar AS