Dolar Melemah Usai Shutdown AS, Rupiah Menguat Jadi 16.600

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
Rabu, 01/10/2025 15:08 WIB
Foto: Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia — Nilai tukar rupiah berhasil ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal bulan. 

Merujuk data Refinitiv, pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (01/10/2025), mata uang garuda berhasil menguat hingga 0,36% ke level Rp16.600/US$. Hal ini sekaligus mencatatkan penguatan rupiah dalam empat hari beruntun.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.00 WIB terpantau tengah melemah 0,15% di level 97,637.


Penguatan rupiah hari ini sangat dipengaruhi oleh pelemahan indeks dolar AS dan rilis data inflasi dalam negeri.

DXY kembali melanjutkan penurunan dalam empat hari beruntun, setelah pemerintah AS resmi shutdown untuk pertama kali sejak 2018, akibat dari kebuntuan antara pemerintah dengan oposisi partai Demokrat dalam menyepakati pendanaan.

Kondisi ini memicu kekhawatiran pelaku pasar seiring dengan sejumlah layanan publik yang berisiko akan tidak beroperasi, termasuk rilis laporan ketenagakerjaan bulanan yang sangat ditunggu investor. Dengan ketidakpastian ini, pelaku pasar kini lebih banyak mengandalkan data ketenagakerjaan versi swasta, seperti laporan ADP, sebagai acuan.

Hal ini membuat volatilitas pada dolar AS meningkat dengan kecenderungan terjadinya koreksi.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi September 2025 sebesar 0,21% (mtm), berbalik dari deflasi 0,08% pada Agustus.

Tekanan harga terutama datang dari kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 0,38%, didorong oleh kenaikan harga cabai merah dan daging ayam ras yang masing-masing memberi andil inflasi 0,13%.

Secara keseluruhan tekanan inflasi dari tahun ke tahun pada September 2025 mencapai 2,65% (yoy) dengan inflasi tahun kalender 1,82%.


(evw/evw)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Terus Melemah, Tembus Rp16.750 per Dolar AS