IHSG Sesi I Jalan di Tempat, Dua Saham Bank Jumbo Jadi Pemberat
Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat tergelincir ke zona merah pada sesi I perdagangan hari ini, Rabu (1/10/2025). Akan tetapi indeks akhirnya parkir di level 8.062,08 atau nyaris tidak bergerak pada jeda makan siang.
Sepanjang sesi I indeks bergerak pada rentang 8.049,83–8.093,69. Pagi tadi IHSG dibuka naik 0,4%, namun penguatannya terpangkas hingga akhirnya menyenggol zona merah.
Sebanyak 367 saham naik, 311 turun, dan 279 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 12,35 triliun, yang melibatkan 35,47 miliar saham dalam 1,65 juta kali transaksi.
Mengutip Refinitiv, sektor finansial menjadi beban berat IHSG siang ini. Sektor tersebut turun 1,01% seiring dengan kontraksi pada dua saham bank jumbo.
BBRI dan BBCA tercatat, masing-masing turun 1,54% dan 1,31%. BBRI membebani -9,93 indeks poin dan BBCA -7,17 indeks poin terhadap IHSG.
Sementara itu, emiten teknologi dan komunikasi menjadi penopang IHSG siang ini. Elang Mahkota Teknologi (EMTK) yang naik 23,51% ke level 1.550 menjadi penggerak utama, dengan sumbangsih 11,87 indeks poin. Lalu Bumi Resources Mineral (BRMS) yang naik 11,31% menyumbang 10,69 indeks poin.
Adapun sepanjang bulan lalu IHSG menguat 2,94%. Indeks ditutup pada rentang 7.628,61-8.126,56.
Reli pada September didorong oleh pemangkasan suku bunga BI menjadi 4,75% dan gebrakan baru dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Di antaranya pemberian likuiditas terhadap bank Himbara hingga tidak adanya kenaikan tarif cukai tembakau (CHT) untuk 2026.
IHSG juga didorong oleh tingginya transaksi harian yang mencapai di atas Rp30 triliun hingga Rp69 triliun, yang terjadi sepanjang Agustus hingga September 2025.
(mkh/mkh)