3 Emiten Teknologi Mau Rights Issue, Galang Dana Lebih dari Rp 9 T

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Selasa, 30/09/2025 10:35 WIB
Foto: Surge. (Dok. Surge)
Dafar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga emiten teknologi akan menggalang dana melalui rights issue. Adapun total penggalangan dananya mencapai lebih dari Rp 9 triliun.

Sebagai informasi, rights issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) adalah aksi korporasi di mana perusahaan menerbitkan saham baru dan memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham tersebut terlebih dahulu. Tujuannya untuk meningkatkan modal perusahaan melalui pendanaan dari pemegang saham yang sudah ada, bukan dari publik secara umum.


Lantas, siapa saja emiten teknologi yang melakukan rights issue tersebut? Berikut daftarnya:

PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET)

PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) akan menyelenggarakan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) senilai maksimal Rp3,2 triliun. INET akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 12,8 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp250 per saham dengan rasio 3:4.

Dana hasil rights issue akan digunakan untuk mempercepat ekspansi jaringan Fiber To The Home (FTTH) berkecepatan tinggi dengan teknologi Wi-Fi 7. Dari jumlah tersebut, Rp2,8 triliun akan dikucurkan ke anak usaha GPI untuk menggaet 2 juta pelanggan baru di Bali dan Lombok.

Selain itu, dana juga dialokasikan untuk PT PFI sebesar Rp213,44 miliar guna melunasi biaya sewa jaringan kabel bawah laut (IRU) ke PT JMP. Sementara itu, PT IAB mendapatkan Rp135 miliar untuk modal kerja pembangunan FTTH di Pulau Jawa.

Sisanya akan digunakan untuk pengembangan layanan, pembelian perangkat, pemasaran, pelatihan, serta biaya overhead lainnya. Selain saham, INET juga akan menerbitkan hingga 3,07 miliar Waran Seri II dengan rasio 25:6, yang berpotensi menambah dana Rp921,6 miliar.

PT Integrasi Sinergi Teknologi Tbk (IRSX)

Pemegang saham PT Integrasi Sinergi Teknologi Tbk (IRSX) telah menyetujui rencana aksi korporasi PMHMETD I. Rencana ini mencakup penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 12,39 miliar lembar.

Selain saham, IRSX juga akan menerbitkan Waran Seri II sebanyak-banyaknya 1,85 miliar lembar. Belum disebutkan berapa besaran nilai dana yang akan dihimpun dari aksi ini.

Dana hasil PMHMETD I IRSX akan digunakan untuk ekspansi dan pengembangan usaha. Alokasi penggunaan mencakup belanja modal (capex) maupun modal kerja (opex).

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) telah melaksanakan rights issue dengan menerbitkan 2.949.193.897 saham biasa atas nama dengan nominal Rp100 per saham. Jumlah tersebut mewakili 55,56% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PMHMETD.

Dana yang diperoleh WIFI mencapai Rp5,89 triliun dan tercatat mengalami oversubscribe. Setelah dikurangi biaya emisi, seluruh dana digunakan untuk setoran modal kepada entitas anak JIA, yang kemudian meneruskan setoran modal kepada entitas anaknya, IJE.

Rinciannya, Rp5,8 triliun dialokasikan untuk pembangunan jaringan FTTH dengan target 4 juta homepass di Pulau Jawa. Sisanya digunakan sebagai modal kerja IJE untuk pembelian perlengkapan penunjang, pengembangan layanan, pemasaran, pelatihan, serta biaya overhead lainnya.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Lawan Baja Impor China, Baja Lokal Minta "Perlindungan"