Breaking! Rupiah Perkasa, Dolar AS Turun ke Rp16.640

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
29 September 2025 09:04
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini, Senin (29/9/2025).

Dilansir dari Refinitiv, rupiah pada pembukaan perdagangan berada di posisi Rp16.640/US$ atau menguat tajam hingga 0,51%. Setelah pada akhir pekan lalu, Jumat (26/9/2025) rupiah ditutup menguat tipis 0,06% ke level Rp16.725/US$.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 09.00 WIB terpantau kembali berada di zona pelemahan di level 98,003 atau melemah 0,15%. Setelah pada perdagangan Jumat (26/9/2025), DXY mengalami koreksi 0,41% di level 98,152.

Rupiah diharapkan mampu mengalami konsolidasi setelah pada pekan lalu, rupiah mengalami pelemahan 0,84% secara kumulatif sepekan.

Namun, dengan melemah nya indeks dolar AS di akhir pekan lalu, membuat rupiah memiliki harapan akan terjadinya penguatan, khususnya di perdagangan hari ini.

Pelemahan indeks dolar AS terjadi setelah rilis sejumlah data ekonomi pada akhir pekan lalu. Laporan inflasi inti PCE bulan Agustus yang menjadi acuan utama The Fed ternyata sesuai ekspektasi pasar. Hasil ini menimbulkan pandangan bahwa bank sentral memiliki ruang untuk tetap melanjutkan pelonggaran kebijakan suku bunganya, sehingga menekan permintaan terhadap dolar.

Tekanan bagi greenback semakin besar setelah data indeks sentimen konsumen Universitas Michigan untuk September direvisi turun secara tak terduga ke level terendah dalam empat bulan.

Revisi tersebut memicu kekhawatiran baru mengenai daya beli rumah tangga AS dan prospek ekonomi ke depan, sehingga mendorong investor mengurangi posisi di dolar.

Melemahnya indeks dolar AS memberi ruang bagi rupiah untuk bernafas setelah tertekan sepekan terakhir. Kondisi ini berpotensi mendukung penguatan rupiah pada perdagangan hari ini, meski arah selanjutnya tetap bergantung pada sentimen global dan data ekonomi berikutnya.


(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Ditutup Melemah, Dolar AS ke Rp16.280

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular