IHSG Ambruk 1%, Asing Ketahuan Borong Saham-Saham Ini

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
26 September 2025 08:05
Pergerakan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pergerakan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia — Sejumlah saham justru menjadi incaran asing di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami tekanan. 

Pada perdagangan kemarin, Kamis (25/9/2025), indeks ditutup turun 1% dengan net foreign sell mencapai Rp 1 triliun. 

Kendati demikian, sejumlah saham tercatat menjadi incaran asing. Bumi Resources (BUMI) menjadi saham dengan net buy asing terbesar, yakni Rp 56,4 miliar. Rata-rata asing membeli harga bumi di level 151.

Kemudian emiten Nusantara Sawit Sejahtera (NSSS) menjadi saham kedua dengan net foreign buy terbesar. Asing beli bersih saham NSSS senilai Rp 52,3 miliar. 

Selain itu, saham grup Bakrie lainnya, Bumi Resources Mineral (BRMS) juga mencatat net buy senilai Rp 47,3 miliar. 

Selengkapnya, berikut 10 saham dengan net foreign buy terbesar pada perdagangan kemarin:

  1. PT Bumi Resources Tbk (BUMI): Rp 56,4 miliar
  2. PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS): Rp 52,3 miliar
  3. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP): Rp 50 miliar
  4. PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS): Rp 47,3 miliar
  5. PT Dharma Henwa Tbk (DEWA): Rp 42 miliar
  6. PT Futura Energi Global Tbk (FUTR): Rp 37,6 miliar
  7. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN): Rp 33,5 miliar
  8. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG): Rp 25,3 miliar
  9. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA): Rp 25,3 miliar
  10. PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL): Rp 24,7 miliar

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tiba-tiba merosot 1% lebih pada Kamis (25/9/2025). Indeks turun 85,89 poin ke level 8.040,66 pada penutupan perdagangan. Sebanyak 434 saham turun, 242 naik, dan 123 saham tidak bergerak.

Mayoritas sektor perdagangan melemah dengan koreksi terbesar dicatatkan oleh sektor barang baku, teknologi dan finansial. Kenaikan terbesar dicatatkan oleh sektor konsumer primer dan properti.

Saham emiten raksasa kapitalisasi besar tercatat menjadi pemberat kinerja IHSG.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Mulai Kembali Masuk, Penguatan IHSG Makin Kokoh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular