IHSG Anjlok 1%, Net Sell Tembus Rp 1 Triliun, Saham Ini Jadi Sasaran

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Jumat, 26/09/2025 06:50 WIB
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Investor asing banyak keluar dari pasar modal kemarin, Kamis (25/9/2025). Asing membukukan beli Rp 8,49 triliun dan jual Rp 9,5 triliun, sehingga mencatat net foreign sell Rp 1 triliun. 

Aneka Tambang (ANTM) kembali menjadi saham yang paling banyak dilepas asing. Net sell di emiten tambang emas dan nikel tersebut mencapai Rp 453,7 miliar dengan rata-rata harga jual Rp 3.247,7. 

Seiring dengan aksi jual asing tersebut, saham ANTM mengalami koreksi 8,65% ke level 3.170. 


Selanjutnya BCA (BBCA) juga kembali menjadi saham dengan net sell terbesar kedua. Asing jual bersih Rp 222,1 miliar saham BBCA dengan rata-rata harga 7.719. 

BBCA melanjutkan koreksi dengan penurunan 0,96% ke level 7.700. 

Selengkapnya berikut 10 saham dengan net foreign sell terbesar pada perdagangan kemarin: 

  1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Rp 453,7 miliar
  2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Rp 222,1 miliar
  3. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA): Rp 194,1 miliar
  4. PT Barito Pacific Tbk (BRPT): Rp 146,9 miliar
  5. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN): Rp 109,1 miliar
  6. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI): Rp 93,3 miliar
  7. PT Petrosea Tbk (PTRO): Rp 61,7 miliar
  8. PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST): Rp 42,7 miliar
  9. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA): Rp 38,4 miliar
  10. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI): Rp 37,5 miliar

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tiba-tiba merosot 1% lebih pada Kamis (25/9/2025). Indeks turun 85,89 poin ke level 8.040,66 pada penutupan perdagangan. Sebanyak 434 saham turun, 242 naik, dan 123 saham tidak bergerak.

Mayoritas sektor perdagangan melemah dengan koreksi terbesar dicatatkan oleh sektor barang baku, teknologi dan finansial. Kenaikan terbesar dicatatkan oleh sektor konsumer primer dan properti.

Saham emiten raksasa kapitalisasi besar tercatat menjadi pemberat kinerja IHSG. 


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Melemah Saat Stimulus Ditebar, Ini Kata Bos Sekuritas