IHSG Tergelincir Balik ke Level 8.000 Usai Cetak Rekor ATH

fsd, CNBC Indonesia
Kamis, 25/09/2025 12:42 WIB
Foto: Pergerakan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir pada perdagangan hari ini, Kamis (25/9/2025). Hingga jeda makan siang, Indeks tercatat turun 50,78 poin atau melemah 0,62% ke level 8.075,77.

Koreksi ini terjadi setelah IHSG kembali mencetak rekor harga tertinggi selama dua hari beruntun pada perdagangan Rabu (24/5/2025) kemarin dan berada di level 8.100.

Sebanyak 229 saham naik, 431 turun, dan 138 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 14,65 triliun. Sebanyak 34,84 miliar saham berpindah tangan dalam 1,7 juta kali transaksi. Adapun kapitalisasi pasar mencapai Rp 14.846 triliun.


Mayoritas sektor perdagangan melemah dengan koreksi terbesar dicatatkan oleh sektor barang baku dan finansial. Sedangkan kenaikan terbesar dicatatkan oleh sektor konsumer primer dan non-primer.

Saham emiten raksasa kapitalisasi besar tercatat menjadi pemberat kinerja IHSG. Adapun beban terbesar atas gerak IHSG ke zona merah adalah Barito Pacific (BRPT) dengan kontribusi pelemahan 11,85 indeks poin.

Di tengah euforia pasar modal yang masih ditopang rekor IHSG, dinamika kebijakan domestik kembali menyedot perhatian.

Rapat-rapat di Senayan pada Selasa hingga Rabu kemarin menyajikan sederet keputusan strategis yang bisa berimplikasi panjang, baik pada iklim investasi maupun stabilitas sosial ekonomi. Dari isu agraria yang menahun hingga likuiditas pasar saham.

Komisi XI DPR mendorong otoritas bursa untuk menaikkan minimum free float saham di Bursa Efek Indonesia dari standar saat ini (7,5-10%) menjadi 30%. Ketua Komisi XI Mukhamad Misbakhun menilai, Indonesia termasuk salah satu negara Asean dengan tingkat free float terendah, sehingga likuiditas pasar masih terbatas.

Kenaikan free float akan memaksa emiten melepas porsi saham lebih besar ke publik, yang pada gilirannya dapat memperdalam pasar dan meningkatkan daya tarik investor institusi global.

Sementara itu di Bursa Asia-Pasific, Nikkei 225 Jepang memulai sesi perdagangan nyaris tidak bergerak, sedangkan Topix yang berbasis luas menguat 0,58%.

Kospi Korea Selatan turun 0,28%, dan Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 0,27%. Saham pertahanan Korea Selatan terus menguat, dengan pemain utama seperti Hanwha Aerospace naik 2,46%, dan Poongsan naik 3,28%.

Di Australia, S&P/ASX 200 melemah 0,23% pada awal perdagangan.

Di Hong Kong, harga indeks berjangka Hang Seng berada di level 26.394, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di level 26.518,65.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: DPR Minta Minimum Free Float Saham Emiten Jadi 30%