
Glencore Borong 7,19% Saham Harita Nikel (NCKL)

Jakarata, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan nikel raksasa RI, Trimegah Bangun Persada (NCKL) atau Harita Nikel, kedatangan investor baru asal Swiss. Raksasa pertambangan dan perdagangan komoditas asal Eropa Glencore diketahui mencaplok 7,19% saham milik konglomerat Lim Hariyanto Wijaya Sarwono.
Mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), nama Glencore pertama kali muncul pada akhir perdagangan Selasa (23/9/3035). Adapun jumlah kepemilikan saham Glencore di NCKL mencapai 4,53 miliar saham atau setara kepemilikan 7,19%.
Sebagai informasi, nama pemegang saham akan mengalami trigger otomatis dan terbuka ke publik setelah kepemilikan sahamnya di perusahaan terbuka telah mencapai atau lebih dari 5%.
Mengutip data perdagangan, masuknya Glencore di Harita terjadi lewat transaksi di pasar negosiasi, dengan harga pelaksanaan Rp 1.000 per saham. Transaksi pembelian tersebut dilakukan pada hari Selasa di mana transaksi crossing difasilitasi oleh Harita Kencana Sekuritas (AF) sebagai penjual dan CGS-CIMB Sekuritas Indonesia (YU) sebagai pembeli.
Sebanyak 2,05 miliar saham berpindah tangan di harga Rp 1.000 per saham dengan total nilai transaksi Rp 2,05 triliun.
Pengungkapan di KSEI dan transaksi di pasar negosiasi ini sendiri berarti, Glencore sebelumnya telah memiliki saham di NCKL sekitar 2,5 miliar saham.
Kabar masuknya Glencore ke Harita bukanlah hal yang baru. Glencore sendiri dikabarkan menjadi salah satu investor paling depan yang siap menadah saham Harita kala pertama kali melantai di bursa April 2023 lalu. Namun kabar tersebut urung terbukti karena namanya tidak muncul sebagai pemegang saham utama dengan porsi kepemilikan lebih dari 5%, hingga saat ini.
Meski demikian, Glencore diketahui merupakan mitra Harita di tambang bauksit dan menjadi pemegang saham utama di Cita Mineral Investindo (CITA) dengan kepemilikan saham 31,68%.
Sementara itu, Glencore sebagai pemain komoditas raksasa global diketahui telah mengincar bisnis nikel yang pasokannya semakin terkonsentrasi dari Indonesia. Glencore sendiri dikabarkan mendanai perusahaan nikel lain asal RI, Ceria Nugraha, yang dikabarkan akan sedang bersiap untuk melaksanakan penawaran perdana di Bursa.
CNBC Indonesia telah mencoba menghubungi pihak Harita, namun hingga berita ini tayang masih belum memperoleh tanggapan.
Pada perdagangan hari ini, saham NCKL naik 3,08% ke Rp 1.170 per saham dengan kapitalisasi pasar 73,82 triliun. Adapun saham Harita Nikel tercatat sedang mengalami reli yang mana dalam tiga bulan terakhir telah melesat 77,27%.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harita Nikel (NCKL) Tebar Dividen Rp 1,91 Triliun
