
IHSG Dibuka Nyaris Tidak Bergerak, Bertengger di Level 8.130

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan pagi ini, Kamis (25/9/2025). Indeks hanya naik 3,46 poin atau 0,04% ke level 8.130,02.
Sebanyak 241 saham naik, 54 turun, dan 662 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 1,6 triliun. Sebanyak 1,3 miliar saham berpindah tangan dalam 75.500 kali transaksi.
Adapun kapitalisasi pasar mencapai Rp 14.916 triliun.
Di tengah euforia pasar modal yang masih ditopang rekor IHSG, dinamika kebijakan domestik kembali menyedot perhatian.
Sementara itu di Bursa Asia-Pasific, Nikkei 225 Jepang memulai sesi perdagangan nyaris tidak bergerak, sedangkan Topix yang berbasis luas menguat 0,58%.
Kospi Korea Selatan turun 0,28%, dan Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 0,27%. Saham pertahanan Korea Selatan terus menguat, dengan pemain utama seperti Hanwha Aerospace naik 2,46%, dan Poongsan naik 3,28%.
Di Australia, S&P/ASX 200 melemah 0,23% pada awal perdagangan.
Di Hong Kong, harga indeks berjangka Hang Seng berada di level 26.394, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di level 26.518,65.
Rapat-rapat di Senayan pada Selasa hingga Rabu kemarin menyajikan sederet keputusan strategis yang bisa berimplikasi panjang, baik pada iklim investasi maupun stabilitas sosial ekonomi. Dari isu agraria yang menahun hingga likuiditas pasar saham.
Komisi XI DPR mendorong otoritas bursa untuk menaikkan minimum free float saham di Bursa Efek Indonesia dari standar saat ini (7,5-10%) menjadi 30%. Ketua Komisi XI Mukhamad Misbakhun menilai, Indonesia termasuk salah satu negara Asean dengan tingkat free float terendah, sehingga likuiditas pasar masih terbatas.
Kenaikan free float akan memaksa emiten melepas porsi saham lebih besar ke publik, yang pada gilirannya dapat memperdalam pasar dan meningkatkan daya tarik investor institusi global.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Banjiri Bursa, tapi Saham-Saham Ini Justru Jadi 'Korban' Jual
