Wall Street Rekor Lagi! Nvidia Suntik US$100 Miliar ke OpenAI

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
Selasa, 23/09/2025 06:22 WIB
Foto: (AP/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks S&P 500 mencapai rekor baru pada perdagangan Senin atau Selasa dini hari waktu Indonesia. Rekor ditopang oleh kenaikan saham Nvidia, setelah pengumuman kemitraan dengan OpenAI memicu optimisme investor tentang masa depan kecerdasan buatan.

Indeks S&P naik 0,44% ke level 6.693,75, sementara Nasdaq Composite melonjak 0,70% menjadi 22.788,98. Dow Jones Industrial Average menguat 66,27 poin, atau 0,14%, ke 46.381,54. Bersama dengan S&P 500, Nasdaq, dan Dow semuanya menyentuh rekor tertinggi intraday sepanjang masa selama sesi perdagangan dan juga ditutup di level rekor.

Meskipun saham sempat dibuka lebih rendah, pasar akhirnya berbalik naik berkat dorongan dari Nvidia dan saham lain.


Saham perusahaan chip AI itu naik 3,9% setelah mengumumkan akan menginvestasikan US$ 100 miliar di OpenAI untuk pembangunan pusat data.

Kesepakatan baru ini bisa menandakan bahwa perdagangan saham AI akan terus mendorong pertumbuhan EPS dan harga saham hingga 2026 dan seterusnya.

Saham terkait AI lainnya, Oracle, juga ikut melonjak pada hari Senin setelah raksasa perangkat lunak itu mengumumkan promosi Clay Magouyrk dan Mike Sicilia sebagai co-CEO, sementara Safra Catz mundur dari jabatan CEO untuk menjadi wakil ketua eksekutif dewan perusahaan. Saham Oracle naik 6% pada Senin, menambah reli besar 45% bulan ini.

Saham Apple juga menguat 4% berkat antusiasme terhadap penjualan iPhone terbaru.

Namun, risiko meningkatnya potensi shutdown pemerintah AS menahan laju kenaikan pasar.

Pekan lalu, Senat menolak usulan dari Partai Republik maupun Demokrat untuk setidaknya mendanai sementara pemerintah federal. Pemimpin Demokrat Senat, Chuck Schumer, kemudian mendesak Presiden Donald Trump untuk bertemu dengan Demokrat guna mencapai kesepakatan. Batas waktu Kongres untuk mendanai pemerintah adalah 30 September.

Pasar baru saja menutup pekan yang solid, dengan tiga indeks utama mencetak rekor tertinggi sepanjang masa dan indeks saham berkapitalisasi kecil Russell 2000 mencatat penutupan rekor pertamanya sejak November 2021, setelah The Federal Reserve memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak Desember lalu. Para trader saat ini memperkirakan akan ada dua kali lagi pemangkasan suku bunga masing-masing 25 bps sebelum akhir tahun.

"Selama tidak terjadi sesuatu yang benar-benar buruk dalam tiga bulan ke depan, pada dasarnya pasar sedang memberi sinyal bahwa mereka ingin bergerak lebih tinggi dan akan mencapainya pada akhir tahun," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research, dikutip dari CNBC International, Selasa (23/9/2025).

Minggu ini, yang menurut data Citadel Securities secara historis merupakan periode terlemah bagi S&P 500, akan dirilis data terbaru ukuran inflasi favorit The Fed, yaitu indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE).

Para ekonom memperkirakan inflasi tetap cukup terkendali sehingga The Fed dapat mempertahankan sikap kebijakan moneter saat ini.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Mulai Ngegas, Tapi Awas Ada "Ancaman" Sentimen Eksternal