Ikuti Wall Street, Bursa Asia Kompak Hijau Menanti Sinyal dari Beijing

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
22 September 2025 08:25
Seorang pria berjalan melewati papan harga saham di sebuah perusahaan pialang di Tokyo, Jepang, 7 April 2025. REUTERS/Androniki Christodoulou
Foto: REUTERS/Androniki Christodoulou

Jakarta, CNBC Indonesia — Bursa Asia Pasifik bergerak menguat jelang keputusan suku bunga acuan China. Penguatan tersebut mengikuti jejak Wall Street pada hari Jumat di Amerika Serikat. Para investor sedang menunggu keputusan suku bunga pinjaman utama RRT yang akan dirilis hari ini, Senin (22/9/2025).

Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, naik 0,74% pada pembukaan, sementara indeks Topix naik 0,58%.

Selanjutnya, Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,71% di awal perdagangan, sementara indeks Kosdaq yang berkapitalisasi kecil naik 0,7%.

Selain itu, Indeks ASX/ASX 200 Australia naik 0,49%.

Sementara indeks Hang Seng Hong Kong dibuka mendatar, dengan kontrak berjangka terakhir diperdagangkan di 26.535, dibandingkan dengan penutupan indeks sebelumnya di 26.545,1.

Mengutip CNBC Indonesia, China diperkirakan akan mempertahankan suku bunga utama pinjamannya. Mengutip Reuters, hal ini dipicu oleh Federal Reserve AS yang menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin.

Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 ditutup pecah level tertinggi sepanjang masa karena penurunan suku bunga The Fed.

Menurut CME FedWatch Tool, pelaku pasar saat ini sedang memperkirakan bahwa akan ada dua kali pemangkasan suku bunga antara saat ini dan akhir tahun.

Sebagai informasi, akhir pekan lalu di Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average bertambah 172,85 poin, atau 0,37%, menjadi ditutup pada 46.315,27, mencapai rekor tertinggi baru. Sedangkan S&P 500 ditutup naik 0,49% pada 6.664,36, sementara Nasdaq Composite naik 0,72% dan berakhir pada 22.631,48.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Bergerak Variatif Pagi Ini, Nikkei Turun-Kospi Naik Tipis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular