Asing Mulai Kembali ke Pasar Modal RI, Saham Ini Diburu

mkh, CNBC Indonesia
Minggu, 14/09/2025 14:30 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Di tengah euforia pasar, asing masih mencatat jual bersih (net foreign sell) Rp 31,8 miliar di seluruh pasar, Jumat (12/9/2025). Akan tetapi bila dirinci di pasar reguler, asing telah mencatat net buy Rp 685,88 miliar. 

Di seluruh pasar asing mencatat net sell karena ada aksi jual yang terbilang besar di pasar negosiasi dan tunai. Net foreign sell di pasar tersebut mencapai Rp 717,71 miliar. 

Berdasarkan data pasar, emiten perbankan plat merah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memimpin akumulasi dengan net foreign flow mencapai Rp 300,2 miliar.


Disusul oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp121,1 miliar dan PT Singaraja Putra Tbk (SINI) senilai Rp82,0 miliar.

Selain itu, saham-saham komoditas dan energi juga masuk radar asing, seperti PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Rp71,8 miliar, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp62,9 miliar, serta PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp53,1 miliar.

Selengkapnya berikut 10 saham dengan net foreign buy terbesar pada perdagangan Jumat (12/9/2025):

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI): Rp 300,2 miliar
2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Rp 121 miliar
3. PT Singaraja Putra Tbk (SINI): Rp 82 miliar
4. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS): Rp 71,8 miliar
5. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN): Rp 62,9 miliar
6. PT Astra International Tbk (ASII): Rp 59,5 miliar
7. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS): Rp 57,2 miliar
8. PT Archi Indonesia Tbk (ARCI): Rp 56,7 miliar
9. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Rp 53,1 miliar
10. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM): 52,5 miliar

Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 1,37% atau naik 106,16 poin ke level 7.854,06. Sebanyak 405 saham naik, 251 turun, dan 149 tidak bergerak.
Nilai transaksi mencapai Rp 17,84 triliun. Sebanyak 32,88 miliar saham berpindah tangan dalam 1,85 juta kali transaksi.

Nyaris seluruh sektor perdagangan bergerak di zona hijau, dengan sektor energi, finansial dan barang baku membukukan penguatan terbesar. Sementara itu, hanya sektor industri yang tercatat mengalami koreksi.

Emiten batu bara Sinar Mas (DSSA) menjadi penopang utama pergerakan IHSG dengan sumbangsih 23,38 indeks poin. Selanjutnya ada emiten bank BUMN, Bank Rakyat Indonesia (BBRI), menguat 2,45% ke Rp 4.180 per saham dengan kontribusi 16,48 indeks poin.

Saham-saham lain yang ikut menjadi penggerak IHSG adalah ASII, BBCA dan AMMN.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Isu Sri Mulyani Mulai Reda, IHSG & Rupiah Kembali Tancap Gas