Pemerintah Rilis Insentif Ekonomi 8+4 di Akhir 2025, Ini Daftarnya

Arrijal Rachman , CNBC Indonesia
12 September 2025 15:54
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. (CNBC Indonesia/Arrijal Rachman)
Foto: Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. (CNBC Indonesia/Arrijal Rachman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan terus menggelontorkan paket stimulus ekonomi hingga akhir 2025, yang diberi istilah oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai program insentif ekonomi dengan total "8+4".

"Total programnya ada 8 plus 4, 8 plus 4 ya," kata Airlangga selesai rapat koordinasi terbatas dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di kantornya, Jakarta, Jumat (12/9/2025).

Airlangga mengatakan, paket stimulus ekonomi yang harus disiapkan kembali hingga akhir tahun ini merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga geliat aktivitas ekonomi masyarakat, terutama produktivitas masyarakat.

Oleh sebab itu, paket stimulus pertama yang akan diberikan nantinya mulai kepada para mahasiswa magang ataupun lulusan baru (fresh graduate). Mereka akan diberikan jalur supaya segera masuk ke dunia usaha dan langsung menerima pendapatan.

"Jadi mereka nanti akan di link and match kan dan dapat pendapatan. Untuk besarannya nanti kita masih bahas terlebih dahulu," tegas Airlangga.

Stimulus ekonomi kedua dalam bentuk perluasan pemberian insentif pajak penghasilan Pasal 21 yang ditanggung pemerintah atau PPh DTP, dari semula hanya untuk sektor padat karya, seperti tekstil, alas kaki, dan furnitur menjadi ditambah ke sektor hotel, restoran, dan kafe atau Horeka.

Ketiga, stimulus ekonominya dalam bentuk bantuan pangan yang dilanjutkan hingga 3 bulan ke depan. Program bantuan pangan ini sudah berjalan sejak paruh pertama tahun ini dalam bentuk bantuan beras 10 kilo sebanyak dua kali pada Juni-Juli 2025.

Keempat, stimulus ekonomi yang digelontorkan ialah dalam bentuk pemberian jaminan kecelakaan kerja, jaminan kehilangan pekerjaan, dan jaminan kematian yang turut akan diberikan kepada para pekerja lepas atau freelance, hingga pekerja gig atau gig workers seperti ojol.

"Nah ini kita akan dorong juga. Yang pemerintah kemarin memberikan bantuan untuk 50% bayarnya. Nah ini nanti teknisnya kita sedang siapkan," ucap Airlangga.

Kelima, dalam bentuk pemberian fasilitas BPJS Ketenagakerjaan untuk keperluan fasilitas pembiayaan perumahan, renovasi dan kepemilikan rumah.

Keenam, ialah stimulus ekonomi dalam bentuk program padat karya tunai atau cash for work bagi para pekerja di sektor padat karya seperti di sektor perhubungan dan perumahan.

Airlangga mengatakan, keseluruhan nilai anggaran untuk enam program itu telah disiapkan, namun ia belum mau mengungkapkan.

"Itu sudah ada, nanti kita sedang siapkan. Kita akan rapatkan hari Senin dan total nilainya akan kita fix kan. Sampai akhir tahun, semua kita dorong sampai akhir tahun," tegas Airlangga.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menambahkan, pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk berbagai program insentif sampai akhir tahun, melalui realokasi anggaran yang selama ini tidak efektif atau tidak berjalan secara cepat.

"Post anggarannya kan bisa digeser-geser ya. Kita lihat yang mana yang... kan kita bisa prediksi mana yang enggak terserap. Sampai akhir tahun, itu akan kita geser ke tempat yang lebih siap. Tapi kalau kita akan pastikan juga program-program yang bagus misalnya jalannya agak macet, kita akan dorong lebih cepat," ucap Purbaya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article The Fed Rugi US$ 1 Triliun, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular