
Jurus Jasa Marga Konsisten Jaga Kinerja di Tengah Ketidakpastian

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatatkan kinerja positif pada semester I-2025. Perseroan berhasil membukukan laba inti sebesar Rp1,9 triliun atau tumbuh 7,1% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sejalan dengan itu, EBITDA juga meningkat menjadi Rp6,4 triliun atau tumbuh signifikan dibandingkan semester I-2024, dengan margin EBITDA tetap terjaga di kisaran 67,3%. Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menjelaskan, capaian ini turut ditopang penurunan biaya keuangan secara konsolidasi sebesar 20,4% yoy, berkat aksi korporasi Jasa Marga Trans Jawa Toll (JTT) pada kuartal IV-2024.
Dalam menghadapi tantangan biaya operasional dan pembiayaan proyek, Rivan menyebut Jasa Marga menekankan strategi efisiensi. Di antaranya melalui pengelolaan keuangan yang sehat dan optimalisasi standar pelayanan minimal (SPM) sebagai dasar penyesuaian tarif.
"Ini penting dalam pelayanan tol sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap optimal sekaligus upaya penyesuaian tarif," kata dia dalam Danantara BUMN Performance Report di Program Evening Up CNBC Indonesia, Selasa (09/09/2025).
Strategi lainnya adalah menetapkan alokasi anggaran yang efektif dan selaras dengan inisiatif strategis perseroan.
"Ini tentu didukung oleh program kerja yang dijalankan dengan baik, tepat guna, sejalan dengan inisiatif strategis perseroan yang telah ditetapkan," terang dia.
Lebih lanjut Rivan memaparkan proyek-proyek yang tengah dikerjakan Jasa Marga. Beberapa proyek tersebut ditargetkan selesai akhir 2025 dan 2026.
"Proyek jalan tol di antarnya Solo-Yogya dan kemudian Kulon Progo segmen Klaten-Prrambanan sepanjang 78,5 kilometer," kata Rivan.
Kemudian proyek jalan tol baru yang sedang dikerjakan secara bertahap, yakni jalan tol Problinggo-Banyuwangi sepanjang 172,9 kilometer.
"Sedang proses pembebasan lahan konstruksi tahap pertama, terutama Probolinggo-Besuki sepanjang 49,68 kilometer, dengan status per minggu dari minggu ke satu di Agustus perlahan-lahan dengan lahan yang bebas sebesar 100% dan konstruksi mencapai 87,1%" papar dia.
Proyek lainnya adalah Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dengan panjang 75,82 kilometer. Menurut dia proyek ini cukup menantang karena melewati beberapa gunung.
"Saat ini memang masih ada pembebasan lahan dan konstruksi yang status per minggu pertama Agustus juga terhitung lahan yang bebas mencapai 54,33%, sedangkan konstruksi baru mencapai 26,45%," jelas dia.
Selanjutnya proyek jalan tol Jakarta-Cikampek sepanjang 64 kilometer. Saat ini proyek tersebut masih dalam proses pembebasan lahan yang mencapai 78% sedangkan tahap konstruksi proyek ini mencapai 57,8%.
"Terakhir adalah proyek jalan tol akses Patimban. Ini panjang 37,05 kilometer yang sedang proses pembebasan lahan dan statusnya baru sebesar 82,3% dan belum ada konstruksi," pungkas Rivan.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rivan A Purwantono Ditunjuk Jadi Dirut Jasa Marga (JSMR)