Kredit Hilirisasi Bank Mandiri Tembus Rp 35 Triliun, Naik 15,6%

mkh, CNBC Indonesia
Jumat, 12/09/2025 07:15 WIB
Foto: REUTERS/Darren Whiteside

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menegaskan komitmennya mendukung program prioritas pemerintah, khususnya agenda hilirisasi nasional.

Hingga Juni 2025, kredit Bank Mandiri ke sektor hilirisasi mineral tercatat mencapai Rp 35,75 triliun, tumbuh 15,65% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 30,91 triliun.

Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara mengatakan pembiayaan tersebut disalurkan untuk pengembangan smelter nikel, tembaga, aluminium, hingga refinery emas. Ia menegaskan, pertumbuhan kredit ini tetap diiringi dengan kualitas pembiayaan yang terjaga.


"Sinergi ini merupakan bentuk komitmen Bank Mandiri untuk mendukung agenda hilirisasi nasional, meningkatkan ketahanan energi, memperluas lapangan kerja, dan memperkuat pertumbuhan ekonomi kerakyatan," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (12/9/2025).

Ashidiq optimistis percepatan hilirisasi dapat memberi dampak luas bagi perekonomian. Tak hanya meningkatkan nilai tambah sumber daya alam (SDA), hilirisasi juga akan membuka lapangan kerja baru, memperkuat diversifikasi ekonomi, hingga menekan ketergantungan ekspor bahan mentah.

Dukungan Bank Mandiri ini juga sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo, terutama terkait industrialisasi, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan kedaulatan ekonomi melalui hilirisasi SDA.

"Kami optimis hilirisasi akan menjadi katalis utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bank Mandiri akan konsisten mendukung sektor prioritas ini dengan prinsip kehati-hatian dan pengelolaan risiko yang baik," tambahnya.

Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan 26 sektor komoditas sebagai prioritas hilirisasi, meliputi mineral, migas, perikanan, pertanian, perkebunan, hingga kehutanan. Sinergi antara pemerintah dan lembaga keuangan diharapkan mampu mempercepat transformasi ekonomi menuju kemandirian dan daya saing global.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Demo, Pemerintah Minta Investor & Emiten Lanjut Investasi