Bos Gudang Garam (GGRM) Blak-blakan Soal Lesunya Industri Rokok

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
11 September 2025 17:47
Pedagang menata rokok di warung eceran di Warung Dua Saudara Pejaten, Jakarta, Rabu, (26/10). Naiknya tarif cukai rokok dari waktu ke waktu, membuat sejumlah orang memilih alternatif rokok dengan harga murah. Ghofar pemilik warung eceran menjual berbagai macam Merk rokok mengatakan biasanya orang yang beralih rokok itu karena mencari harga yang lebih murah dengan jenis yang sama. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Penjualan Rokok Murah (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) buka-bukan mengenai strategi bisnis di tengah lesunya industri rokok. Perusahaan itu masih menaruh harapan pada lini bisnis utamanya, di tengah tekanan daya beli masyarakat dan ketidakpastian kebijakan cukai rokok.

Direktur dan Corporate Secretary GGRM, Heru Budiman mengaku tidak terlalu pesimis bahwa daya beli akan terus merosot. Namun, GGRM juga tidak memiliki gambaran jelas terkait arah kebijakan cukai yang bakal ditempuh pemerintah ke depan.

Maka demikian, pihaknya sedang berupaya secara optimal mempertahankan pangsa pasar agar tidak berkurang. Menurut Heru, kehilangan pangsa pasar lebih berbahaya ketimbang sekadar penurunan margin.

"Karena kehilangan market share, pindah ke rokok lain, itu untuk memperolehnya kembali itu tidak hanya sekedar harganya kembali normal terus otomatis balik," ujar Heru saat public expose live 2025 yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia (BEI) secara virtual, Kamis (11/9/2025).

Pada kesempatan yang sama, Direktur GGRM Istata Siddharta menyoroti "krisis" pada kinerja keuangan ini tidak hanya terjadi pada pihaknya. Ia mengatakan industri tembakau di Indonesia saat ini sedang dalam kondisi sehat.

"Nah di situ kami juga cukup optimis bahwa pemerintah akan memperhatikan kondisi ini dan akan melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki struktur cukai yang ada dan juga melakukan penindakan buat rokok-rokok tanpa cukai tadi. Dengan penindakan itu kami harapkan juga industri akan menjadi lebih sehat dalam beberapa tahun ke depan," ungkap Istata pada kesempatan yang sama.

Meski demikian, GGRM tidak menyiapkan strategi inovasi produk baru atau diversfikasi usaha. Istata mengatakan diversfikasi membutuhkan waktu yang panjang dalam mencari harga yang cocok kepada konsumen dan dapat menciptakan keuntungan.

"Itu suatu tantangan yang besar. Untuk diversifikasi, industri manapun kalau diversifikasi itu hasilnya akan memakan waktu. Biasanya waktu itu beberapa tahun atau mungkin lebih lama dari itu. Jadi pada saat ini kalau misalkan kita mengharapkan perbaikan bottom line perusahaan dari diversifikasi, itu akan merupakan suatu tujuan jangka menengah atau jangka panjang," terang Istata.

GGRM juga tidak terlalu berharap pada produk rokok elektrik yang saat ini semakin ramai digunakan perokok. Seperti diketahui, GGRM pada tahun 2021 telah mendirikan tiga anak usaha baru untuk menjalankan bisnis rokok elektrik, namun sampai saat ini belum terlihat hilalnya.

"Rokok elektrik seperti yang sudah selama ini saya katakan itu adalah segmen yang kita tetap perhatikan dan kita juga mencoba-coba, tapi tidak terlalu banyak yang diharapkan karena rokok elektrik ini lebih banyak di level menengah ke atas," pungkas Heru.

Seperti diketahui, harga rokok menjadi mahal terutama disebabkan oleh kenaikan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) yang dilakukan pemerintah, termasuk kenaikan rata-rata 10% pada tahun 2023 dan 2024.

Adapun GGRM mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga semester I tahun 2025 sebesar Rp 117,1 miliar. Laba tersebut anjlok 87,3% jika dibandingkan semester I tahun 2024 yang sebesar Rp 925,5 miliar.

Mengutip laporan keuangannya yang disampaikan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), penurunan laba tersebut karena pendapatan GGRM hingga Juni 2025 turun 11,4% jadi Rp 44,3 triliun dari perolehan Juni 2024 yang sebesar Rp 50,01 triliun.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-Gara Perselisihan, Sosok Ini Tajir Berkat Gudang Garam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular