Dulu Dibuang Waktu Bayi, Harta Sosok Ini Naik Rp1.550 T Dalam Sehari

fsd, CNBC Indonesia
11 September 2025 12:11
Oracle's Executive Chairman of the Board and Chief Technology Officer Larry Ellison speaks during his keynote address at Oracle OpenWorld in San Francisco, California September 30, 2014. REUTERS/Robert Galbraith
Foto: Larry Ellison (REUTERS/Robert Galbraith)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harta kekayaan pendiri Oracle, Larry Ellison naik signifikan usai saham perusahaan miliknya melonjak tajam pasca pengumuman kinerja keuangan.

Mengutip data Forbes Realtime Billionaire, harta kekayaan Larry Ellison saat ini mencapai US$ 387,6 miliar (Rp 6.376 triliun). Secara spesifik kekayaan Larry melonjak naik US$ 94,5 miliar (Rp 1.554 triliun) dalam sehari menyusul saham Oracle meroket lebih dari 34% pada Rabu (10/9/2025) dan membawa indeks acuan utama Wall Street, S&P 500, mencetak rekor harga tertinggi.

Harta kekayaan Larry tercatat melesat tajam tahun ini ditopang oleh deman AI yang ikut mengangkat penjualan dan kinerja keuangan Oracle secara keseluruhan. Dalam paparan kinerja terbaru, Oracle mengungkapkan perusahaan perangkat lunak tersebut memenangkan sejumlah kontrak bernilai miliaran dolar pada kuartal terakhirnya.

Mengutip laporan Wall Street Journal, perusahaan perangkat lunak berbasis data ini memiliki pendapatan kontrak yang belum dibukukan sebesar US$ 455 miliar yang diharapkan dapat dikumpulkan untuk kuartal terakhir yang berakhir pada 31 Agustus. Kinerja tersebut meningkat lebih dari empat kali lipat dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.

Masa Kecil Sulit

Lawrence J. Ellison lahir di Bronx, New York pada 17 Agustus 1944. Saat usia sembilan bulan, ia terjangkit pneumonia, dan ibunya yang kala itu berusia 19 tahun dan belum menikah, menitipkan dirinya kepada bibi dan pamannya yang tinggal di Chicago untuk dibesarkan.

Larry besar di rumah tangga sederhana dan hingga usia dua belas tahun, ia tidak tahu bahwa dirinya merupakan anak adopsi. Ayah angkatnya yang kehilangan bisnis properti pada masa Depresi Besar (1929 hingga akhir 1930-an) hidup sederhana sebagai auditor. Semasa kecil, Larry Ellison menunjukkan sifat mandiri, pemberontak, dan sering berselisih dengan ayah angkatnya. Sejak usia dini, ia juga menunjukkan bakat yang kuat dalam matematika dan sains, dan sempat dinobatkan sebagai mahasiswa sains terbaik di Universitas Illinois.

Saat ujian akhir di tahun kedua perkuliahan, ibu angkat Larry Ellison meninggal dunia, dan ia memilih untuk putus kuliah. Ia mendaftar di Universitas Chicago pada musim gugur berikutnya, tetapi putus kuliah lagi setelah semester pertama.

Atas kondisi tersebut, ayah angkatnya yakin bahwa Larry tak akan pernah sukses, namun pemuda yang tampak tanpa tujuan itu diam-diam telah mempelajari dasar-dasar pemrograman komputer di Chicago. Ia membawa keterampilan ini ke Berkeley, California, tiba dengan uang pas-pasan yang hanya cukup untuk membeli makanan cepat saji dan mengisi bensin.

Awal Karir dan Kesuksesan

Selama delapan tahun berikutnya, Ellison berpindah-pindah pekerjaan, bekerja sebagai teknisi untuk Fireman's Fund dan Wells Fargo Bank. Sebagai programmer di Amdahl Corporation, ia berpartisipasi dalam pembangunan sistem mainframe pertama yang kompatibel dengan IBM.

Pada tahun 1977, Ellison dan dua rekannya di Amdahl, Robert Miner dan Ed Oates, mendirikan perusahaan mereka sendiri, Software Development Labs. Sejak awal, Ellison menjabat sebagai CEO. Ellison menemukan sebuah makalah berjudul "A Relational Model of Data for Large Shared Data Banks" karya Edgar F. ("Ted") Codd, yang menjelaskan konsep yang dikembangkan Codd di IBM. Atasan Codd tidak melihat potensi komersial dalam konsep Bahasa Kueri Terstruktur (SQL), tetapi Larry Ellison melihatnya.

Larry Ellison dan mitranya memenangkan kontrak dua tahun untuk membangun sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) untuk CIA. Nama kode proyeknya: Oracle. Mereka menyelesaikan proyek setahun lebih cepat dari jadwal dan memanfaatkan waktu tambahan tersebut untuk mengembangkan sistem mereka untuk aplikasi komersial. RDBMS komersial mereka juga diberi nama Oracle. Pada tahun 1980, perusahaan Ellison hanya memiliki delapan karyawan, dan pendapatannya kurang dari $1 juta, tetapi pada tahun berikutnya, IBM sendiri mengadopsi Oracle untuk sistem mainframe-nya, dan penjualan Oracle berlipat ganda setiap tahun selama tujuh tahun berikutnya.

Perusahaan yang semula bernilai jutaan dolar bertransformasi menjadi perusahaan bernilai miliaran dolar. Ellison mengganti nama perusahaan tersebut menjadi Oracle Corporation.

Oracle melantai di bursa AS pada tahun 1986, meraup US$ 31,5 juta melalui penawaran umum perdana (IPO). Namun, staf muda perusahaan yang bersemangat seringkali melebih-lebihkan pendapatan, dan pada tahun 1990 perusahaan mencatat kerugian pertamanya. Kapitalisasi pasar Oracle turun hingga 80 persen, dan perusahaan tampak berada di ambang kebangkrutan.

Menyadari perlunya perubahan drastis, ia mengganti sebagian besar staf senior awal dengan manajer yang lebih berpengalaman. Untuk pertama kalinya, ia mendelegasikan sisi manajemen bisnis kepada para profesional, dan menyalurkan energinya sendiri ke dalam pengembangan produk. Versi baru program basis data Oracle 7, yang dirilis pada tahun 1992, merambah pasar dan menjadikan Oracle pemimpin industri dalam perangkat lunak manajemen basis data.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 8 Miliarder Dunia yang Punya Pulau Pribadi, Harganya Triliunan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular