Usai Akuisisi Tambang Nikel, ITMG Buka Opsi Masuk Bisnis Emas

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
10 September 2025 18:10
A coal barge is pulled along the Mahakam river in Samarinda, East Kalimantan province, Indonesia, March 3, 2016. Picture taken March 3, 2016. REUTERS/Beawiharta
Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membuka kemungkinan untuk diversifikasi bisnis ke mineral strategis, khususnya tambang emas dalam negeri.

Direktur Utama ITMG Mulianto mengatakan pihaknya terbuka untuk mengelola critical mineral, termasuk diantaranya bauksit, emas dan tembaga. Namun, realisasinua saat ini masih dalam tahap observasi.

"Masih dalam observasi untuk memastikan kita bisa mendapat aset yang benar-benar sesuai dengan strategi kita. Untuk ITMG sendiri kita akan fokus ke dalam negeri saja," ujar Mulyanto, dalam Public Expose Live, Rabu, (10/9/2025).

Sebelumnya, pada periode semester I 2025, ITMG telah melakukan diversifikasi ke mineral strategis, yaitu nikel. Hal ini dilakukan melalui pembelian 9,6% saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE), emiten yang bergerak di sektor pertambangan nikel.

Sebagai bagian dari strategi diversifikasi, ITMG memilih nikel atas prospek pertumbuhan jangka panjang yang menjanjikan, serta peran nikel sebagai mineral strategis pendukung infrastruktur energi bersih dan komponen utama baja tahan karat.

Ke depan, Direktur ITMG Julius K. Gozali mengatakan, pihaknya telah menargetkan penjualan di kisaran antara 26,3 sampai dengan 27,4 juta ton pada tahun 2025 ini. Sementara di semester pertama, capaiannya sudah sebesar 11,7 juta ton.

"Jadi selebihnya yang sekitar 15 juta ton itu akan diproyeksikan untuk terjual di semester kedua tahun ini," papar Julius.

Dari sisi kinerja, pendapatan Perusahaan di sepanjang semester pertama 2025 tercatat sebesar $919 juta, atau terkoreksi sebesar 12%, akibat penurunan harga jual rata-rata batubara (ASP) sebesar 19%. Akibatnya, ITMG membukukan laba bersih sebesar $94 juta untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2025.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Ini Dia, Rencana Pembagian Dividen Indo Tambangraya Megah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular