OPEC+ Sepakat Tambah Produksi Oktober, Harga Minyak Menguat

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
08 September 2025 11:40
minyak dunia
Foto: minyak dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak naik pada awal perdagangan Senin pagi (8/9/2025) setelah OPEC+ memutuskan menambah produksi mulai Oktober mendatang. Namun, tambahan pasokan kali ini diproyeksikan lebih lambat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Berdasarkan Refinitiv, harga minyak mentah Brent kontrak November 2025 pada pukul 10.15 WIB tercatat di US$66,28 per barel, naik dari posisi penutupan Jumat (5/9/2025) di US$65,50 per barel. Sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2025 diperdagangkan di US$62,60 per barel, menguat dari sebelumnya US$61,87 per barel.

Kenaikan ini terjadi setelah sepanjang pekan lalu harga minyak sempat terkoreksi lebih dari 3%. Pelemahan sebelumnya dipicu oleh rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari ekspektasi, memunculkan kekhawatiran akan permintaan energi global.

OPEC+ yang beranggotakan negara-negara produsen utama termasuk Arab Saudi dan Rusia, pada pertemuan akhir pekan kemarin menyepakati peningkatan produksi sebesar 137.000 barel per hari mulai Oktober. Volume ini jauh lebih rendah dibandingkan penambahan pasokan bulanan yang sempat mencapai lebih dari 500.000 barel per hari pada Agustus-September.

Langkah OPEC+ tersebut dinilai sebagai kompromi untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan mempertahankan pangsa pasar dan risiko kelebihan pasokan di musim dingin mendatang. Meski tambahan produksi relatif kecil, keputusan ini memberi sinyal bahwa OPEC+ tetap berhati-hati di tengah tren permintaan global yang cenderung melemah.

Sejak April 2025, kelompok produsen ini memang secara bertahap mengakhiri kebijakan pemangkasan ketat yang diberlakukan pascapandemi. Namun, dinamika pasar energi global membuat laju normalisasi pasokan dilakukan lebih selektif.

Ke depan, pergerakan harga minyak akan banyak dipengaruhi oleh outlook permintaan energi dari AS, Eropa, dan China, serta perkembangan geopolitik yang masih membayangi jalur distribusi global.

CNBC Indonesia


(emb/emb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OPEC+ Langsung Genjot Produksi Usai Harga Minyak Mentah Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular