Ternyata Sudah Ada 76.541 Rekening Diblokir, Ini Penjelasan OJK

Mentari Puspadini , CNBC Indonesia
06 September 2025 12:11
Instagram @OjkIndonesia
Foto: Instagram @OjkIndonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Total kerugian dari pelaporan penipuan keuangan di Indonesia Anti Scam Center (IASC) tembus Rp4,8 triliun. Hal ini sesuai perhitungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak peluncurannya pada bulan November lalu hingga Agustus 2025.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK FridericaWidyasari Dewi mengungkapkan sebanyak Rp350,3 miliar dari seluruh kerugian itu telah diblokir. Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers RDKB OJK secara virtual, Kamis (4/9/2025).

Sementara itu, jumlah rekening yang dilaporkan sebanyak 381.507 dan jumlah rekening yang sudah diblokir sebanyak 76.541.

"Kami dapat sampaikan bahwa IASC telah menjadi wadah untuk mendukung komitmen nasional dalam pemberantasan scam dan fraud," ucap perempuan yang akrab disapa Kiki itu, dikutip Sabtu (6/9/2025).

Lebih lanjut, Kiki menyampaikan, Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal atau Satgas Pasti terus memonitor laporan penipuan yang disampaikan masyarakat lewat IASC. Dari November 2024 hingga Agustus 2025, Satgas PASTI menemukan sebanyak 22.993 nomor telepon dilaporkan terkait dengan penipuan.

Untuk itu, Kiki mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), sejak peluncuran IASC dan terus berlanjut hingga saat ini.

Dalam kesempatan terpisah, Kiki menyampaikan bahwa beberapa penipuan paling banyak dilakukan dengan AI termasuk membuat telepon palsu dengan suara yang disamarkan sehingga mirip dengan keluarga, teman, atau kolega korban.

Lantas, Kiki menghimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dan mengabaikan jika ada suara atau video aneh yang menyerupai keluarga, teman, dan kolega dan melakukan sejumlah langkah ini aga dapat terhindar dari para penipu yang mengincar uang para korban.

Agar uang di m-banking aman dari para penipu, masyarakat diimbau untuk melakukan sejumlah langkah ini:

Tips Terhindar dari Cengkraman Maling M-Banking

1. Verifikasi

Kiki menyampaikan apabila ditelpon oleh penipu, penting untuk melakukan verifikasi sarana komunikasi. Kiki menyarankan untuk mengontak atau menelpon lagi nomor asli orang yang dikenal atau menggunakan channel lain untuk memastikan bahwa Anda tidak dikontak oleh para penipu.

2. Kerahasiaan Informasi Pribadi

Kemudian jaga kerahasiaan informasi pribadi. Jangan pernah memberikan informasi pribadi atau keuangan pada seorang yang tidak dapat ee diverifikasi dengan pasti identitasnya. Ee kemudian ee hati-hati dengan video atau suara yang tidak biasanya.

3. Tetap Mawas

Kiki menyarankan agar masyarakat untuk harus selalu mewaspadai video atau suara yang terlihat atau terdengar tidak biasa meskipun datang dari orang yang dikenal.

"Karena namanya mesin ya tentu tidak seperti tidak bisa persis banget gitu ya, pasti ada sesuatu yang agak berbeda," jelas Kiki.

4. Bijak Menggunakan Media Sosial

Kiki juga meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati dan juga bijak menggunakan sosial media, terutama untuk memposting hal-hal yang seharusnya itu menjadi rahasia.

Adapun laporan penipuan yang paling banyak masuk ke OJK adalah penipuan dalam jual-beli online sebanyak 39.108 laporan, telepon palsu sebanyak 20.628 laporan, dan penipuan investasi sejumlah 14.533 laporan masuk ke OJK.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh PPATK Mendadak Blokir Rekening Nasabah, OJK Bilang Gini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular