RUPO dan RUPSU Gagal Kuorum, Manajemen WIKA Beri Penjelasan

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
02 September 2025 17:45
Ilustrasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). (Foto: Associated Press/Dita Alangkara)
Foto: Ilustrasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). (Foto: Associated Press/Dita Alangkara)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dan Sukuk (RUPSU) pada 28-29 Agustus 2025 lalu. RUPO dan RUPSU tersebut diadakan dengan agenda persetujuan pengesampingan pemenuhan rasio keuangan (current ratio, gearing ratio dan interest service coverage ratio) atas Laporan Keuangan 2023 dan 2024.

Rapat tersebut membahas Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020, Obligasi dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap I Tahun 2021, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Wijaya Karya Tahap I Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022.

Namun, berdasarkan hasil rapat tersebut belum dapat mengambil suatu keputusan dikarenakan belum tercapainya kuorum persetujuan dari para pemegang Obligasi atau Sukuk.

Selain itu, atas Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 seri A yang telah jatuh tempo pada 18 Februari 2025, rapat juga tetap belum dapat mengambil keputusan dikarenakan belum tercapainya kuorum persetujuan dalam rapat tersebut.

"Perseroan akan kembali melakukan diskusi dengan para pemegang obligasi, sukuk dan wali amanat selaku perwalian pemegang obligasi sukuk untuk dapat mencapai kesepakatan yang dapat disepakati seluruh pihak," tulis manajemen melalui keterangan tertulis dikutip Selasa (2/9).

Namun, manajemen memastikan, hingga saat ini perseroan secara konsisten terus melakukan pemenuhan kupon dan imbal hasil sesuai dengan nilai dan jadwal yang disepakati.

Selain itu perseroan juga secara konsisten terus melakukan upaya transformasi melalui 8 substream penyehatan, antara lain, restrukturisasi keuangan, peningkatan tata kelola dan manajemen risiko, percepatan collection period, penurunan operating expense, perbaikan portofolio order book dan beberapa upaya lain.

Atas upaya yang telah dilakukan tersebut, Perseroan telah menunjukkan hasil positif diantaranya penurunan utang berbunga sebesar Rp2,65 triliun dan penurunan utang usaha sebesar Rp660 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Di tengah tantangan yang dihadapi sektor konstruksi, hingga saat ini WIKA berupaya untuk terus konsisten melakukan pemenuhan kewajiban kepada stakeholders serta melakukan perkuatan fundamental Perseroan. Perseroan juga akan terus menjalin komunikasi dengan para stakeholders untuk mencapai kesepakatan terbaik bagi seluruh pihak" kata Ngatemin, Corporate Secretary WIKA.

Ia menambahkan, dengan strategi penyehatan yang terukur dan implementasi yang konsisten, WIKA optimis mampu menjaga kepercayaan investor, memperkuat struktur permodalan, serta meningkatkan daya saing perusahaan.

"Langkah penyehatan ini menjadi pondasi penting bagi Perseroan dalam menjaga keberlanjutan bisnisnya dan memberikan kontribusi terbaiknya dalam membangun negeri," pungkasnya.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Progres Capai 98,2%, WIKA Siap Rampungkan Proyek RS Neurologi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular