Terbongkar! Ini Senjata Rahasia Trader Agar Terhindar dari Kerugian

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Selasa, 02/09/2025 10:05 WIB
Foto: Dok: Valbury

Jakarta, CNBC Indonesia - Untuk menjadi seorang trader tidak lah mudah. Pasalnya untuk menjadi seorang trader sejati perlu mengetahui kapan waktu terbaik dalam menjual atau membeli. Nah, bagi anda yang kebingunggan dalam menentukan kapan waktu terbaik dalam menentukan jual dan beli dalam investasi, jawabannya ada di Moving Average Convergence Divergence (MACD).

Pasalnya MACD bisa menjadi jawaban karena indikator ini sering disebut sebagai "sinyal emas" oleh para trader profesional. Tapi, bagaimana cara membacanya dan menggunakannya dengan benar?

Seperti diketahui, tahun 2025 menjadi tahun yang penuh kejutan di pasar global. Pergerakan harga emas yang fluktuatif, naik-turunnya USD akibat kebijakan suku bunga The Fed, serta gejolak geopolitik membuat banyak trader kebingungan mencari momen entry yang tepat.


Biasanya menjelang akhir tahun, volatilitas dan volume pasar meningkat. Ini momen penting untuk memperbaiki strategi trading agar lebih siap hadapi Q4. Di situasi seperti ini, trader butuh alat bantu yang bisa kasih sinyal arah pergerakan dengan cepat.

Di sinilah strategi indikator menjadi senjata ampuh dan salah satu yang paling banyak digunakan trader pro adalah MACD dikombinasikan dengan Stochastic.

Mengenal MACD & Stochastic Oscillator

MACD atau Moving Average Convergence Divergence, adalah indikator teknikal yang digunakan dalam analisis pasar keuangan untuk mengidentifikasi tren, potensi pembalikan arah, dan peluang masuk atau keluar pasar. Indikator ini membantu trader dan investor untuk memahami momentum dan kekuatan tren suatu aset.

MACD jadi favorit karena mudah dibaca oleh trader pemula, efektif untuk analisis tren jangka pendek & menengah dan bisa dikombinasikan dengan strategi teknikal lain.

Stochastic adalah indikator yang berguna untuk mengetahui momentum pergerakan pasar. Biasanya digunakan oleh Day Trader dan Swing Trader untuk mengambil keputusan. Indikator stochastic sendiri mengukur tren harga dengan membandingkan harga penutupan aset di satu waktu tertentu dengan kisaran pergerakan harganya dalam rentang periode waktu tertentu. Sebagai hasilnya, indikator ini akan memberikan sinyal apakah sebuah aset sedang dalam fase jenuh jual (oversold) atau jenuh beli (overbought) melalui kisaran nilai dari 0 hingga 100.

Mengapa Banyak Trader Pakai MACD & Stochastic?

MACD menjadi favorit para trader karena :
• Multi-fungsi : Bisa digunakan untuk trading harian, swing, hingga jangka panjang
• Cocok untuk semua instrumen : Forex, emas, saham, hingga crypto
• Bisa deteksi reversal lebih awal lewat sinyal divergence

• Mudah dipahami oleh pemula, tapi tetap tajam di tangan expert
• Mudah dikombinasikan dengan strategi teknikal lain seperti Stochastic

Banyak trader menggunakan MACD & Stochastic secara bersamaan untuk mendapatkan gambaran pasar yang lebih lengkap. Dengan menggabungkan dua indikator ini Anda bisa mendapatkan double confirmation: MACD memberitahu Anda kemana arah tren bergerak, Stochastic memberi tahu apakah saat ini waktu yang tepat untuk masuk atau keluar. Kombinasi dinamis ini sangat efektif jika digunakan secara optimal karena memberikan trader kesempatan untuk menunggu titik masuk yang lebih percaya diri di market.

Meskipun sangat populer, MACD bukan tanpa kelemahan. Salah satu kekurangan utamanya adalah sensitivitas terhadap noise pasar, terutama dalam pasar yang bergerak sideways atau dalam kondisi konsolidasi. Dalam kondisi ini, MACD dapat menghasilkan banyak sinyal palsu yang tidak diikuti oleh pergerakan harga yang signifikan.

Cara Menggunakan MACD & Stochastic

Foto: Dok: Valbury
Valbury

MACD beroperasi di prinsip konvergensi dan divergensi. Konvergensi terjadi ketika dua moving averages bergerak mendekati satu sama lain, sedangkan divergensi adalah kebalikannya, yaitu ketika dua moving averages menjauh satu sama lain. Selain itu, ada konsep 'histogram' dalam MACD. Histogram adalah visualisasi dari perbedaan antara garis MACD dan garis sinyal. Ketika histogram positif (di atas nol), itu menunjukkan bahwa garis MACD berada di atas garis sinyal, yang biasanya diinterpretasikan sebagai sinyal bullish (tren naik).

Sebaliknya, ketika histogram negatif (di bawah nol), itu menunjukkan bahwa garis MACD berada di bawah garis sinyal, yang biasanya diinterpretasikan sebagai sinyal bearish (tren turun). Indikator Stochastic biasanya terdiri dari dua garis. Garis pertama biasanya disebut dengan %K, sedangkan garis kedua, yang biasa disebut %D.

Pelajari lebih dalam bagaimana merepresentasikan kedua garis tersebut dalam strategi trading melalui ebook 'Cari Momentum dengan Stochastic'.

Stochastic memiliki dua area yaitu :

• Overbought, ketika garis stochastic berada di level > 80, artinya harga telah naik terlalu tinggi dan mungkin akan mengalami koreksi.

• Oversold, garis stochastic berada di level < 20, harga telah turun terlalu rendah dan mungkin akan mengalami rebound.

Tips Menggunakan Indikator MACD & Stochastic

• Bersabarlah dan sesuaikan dengan rencana trading Anda.Strategi menjadi efektif ketika digunakan bersama dengan indikator teknis lainnya dan dalam konteks tren pasar secara keseluruhan.

• Gunakan Manajemen Risiko: Seperti halnya strategi trading lainnya, sangat penting untuk mengelola risiko dengan tepat. Tetapkan stop-loss untuk membatasi potensi kerugian serta untuk memastikan setiap transaksi sesuai dengan toleransi risiko Anda.
• Sebelum menggunakan uang sungguhan, disarankan untuk menguji coba dengan akun Demo.

Hal ini akan membantu Anda memperoleh kepercayaan diri terhadap strategi dan sesuai gaya trading Anda. Kombinasi MACD + Stochastic bisa jadi strategi andalan di pasar yang dinamis seperti tahun ini. Dengan menggabungkan analisis tren dan momentum, Anda bisa meminimalkan sinyal palsu dan meningkatkan akurasi entry.

Ingin strategi yang lebih mendalam? Dapatkan panduan lengkapnya secara gratis dengan mendownload ebook Trading Akurat dengan MACD & Cari Momentum dengan Stochastic. Kedua ebook ini sudah disertai dengan study case yang akan bantu Anda trading lebih terarah dan lebih percaya diri.


Disclaimer : Perdagangan Berjangka komoditi memiliki peluang keuntungan dan resiko kerugian yang tinggi. Apabila anda hendak berinvestasi dalam perdagangan berjangka, anda terlebih dahulu harus mengerti dan memahami kegiatan perdagangan berjangka serta isi Perjanjian dan Peraturan Perdagangan


(bul/bul)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Demo, Pemerintah Minta Investor & Emiten Lanjut Investasi