
Harga Saham Naik Ratusan Persen, Bursa Gembok 8 Emiten Sekaligus

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan pemberhentian sementara (suspensi) perdagangan saham atas delapan emiten sekaligus. Delapan perusahaan tersebut antara lain, PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN), PT Leyand International Tbk. (LAPD), PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk. (FLMC) dan PT Maha Properti Indonesia Tbk. (MPRO).
Selain itu, ada pula PT Paramita Bangun Sarana Tbk. (PBSA), PT Sumber Mas Konstruksi Tbk. (SMKM), PT Multi Makmur Lemindo Tbk. (PIPA), dan PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP).
Suspensi kedelapan emiten yang bergerak tak wajar tersebut akan dimulai pada sesi I perdagangan hari ini, Selasa, (2/9/2025). Untuk emiten PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) ini misalnya, keputusan mengacu pada Pengumuman Bursa Peng-SPT-00189/BEI.WAS/09-2025.
Suspensi ini dilakukan dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor. Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang keputusan investasinya.
"BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai," sebagaimana tertuang dalam pengumuman dalam laman resmi BEI.
Mayoritas emiten yang digembok bursa tersebut terpantau mengalami lonjakan harga. Sebagai gambaran, berikut data pergerakan harga atas tiga saham yang masuk dalam daftar suspensi tersebut.
Mengutip data pasar, harga saham PGUN pada perdagangan Senin lalu tercatat naik 25% atau mencapai Auto Reject Atas (ARA) di harga Rp3.850 per saham. Harga saham PGUN telah naik 171,13% sejak sebulan yang lalu, dan 808,02% secara year to date.
Selanjutnya, saham LAPD juga terpantau mengalami lonjakan harga hingga 9,26% ke Rp118 per saham. Adapun dalam satu bulan saham LAPD telah naik mencapai 78,79% dan secara year to date 521,05%.
Di sisi lain, peningkatan harga saham juga terjadi di saham FLMC dengan kenaikan sebesar 9,55% ke harga Rp195 per saham. Angka tersebut naik 275% dalam sebulan dan 132,14% secara year to date.
Dengan ini, BEI berharap para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Saham Naik Tajam, BEI Gembok Saham ASPI dan ARCI
