Ekonom Senior Pastikan Stabilitas Pasar Keuangan RI Tangguh

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
02 September 2025 08:40
Ekonom Senior, Raden Pardede menyampaikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ekonom Senior, Raden Pardede menyampaikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi sosial politik yang memanas pasca demonstrasi yang terjadi akhir pekan ini dinilai dapat menekan stabilitas pasar keuangan Indonesia.

Kendati demikian, Ekonom Senior Raden Pardede menilai sejauh ini stabilitas keuangan Indonesia masih terjaga. Pasalnya, Indonesia telah memiliki Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) serta prosedur baku penanganan krisis. Namun, keberhasilan menjaga stabilitas tetap bergantung pada koordinasi lintas otoritas.

"Berdasarkan apa yang kita pelajari bahwa tentu sekarang itu ada KSSK, Komite Stabilitas Sistem Keuangan. Mereka sudah punya prosedur-prosedur yang baku di dalam mengatasi krisis. Biasanya begitu," ujar Raden di Program Closing Bell CNBC Indonesia, Senin (1/9/2025).

Menurutnya, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan juga Otoritas Jasa Keuangan sebagai payung sistem keuangan Indonesia harus tetap mengantisipasi intervensi manakala terjadi gejolak pasar yang berlebihan. Terutama gangguan pada nilai tukar rupiah yang berpotensi melemah akibat adanya pihak-pihak yang memanfaatkan keadaan.

"Pada saat yang sama juga kita harapkan jangan sampai ada yang memanfaatkan persoalan ini, artinya masalah ini atau unjuk rasa ini untuk melakukan, mencoba-coba melakukan, mengganggu volatilitas pasar secara berlebihan. Karena kita tidak bisa punggiri biasanya ada saja orang-orang yang mengail di air keruh," ujarnya.

Selain itu, Raden menekankan pentingnya sinkronisasi kebijakan fiskal, moneter, hingga sektor riil yang juga harus sejalan dengan stabilitas di bidang politik dan keamanan.

Menurutnya, meski indikator fundamental seperti cadangan devisa dan pertumbuhan ekonomi menunjukkan kondisi relatif solid dibanding banyak negara lain, faktor sosial politik tak boleh diabaikan.

"Jadi kita tidak menutupi angka itu, tapi kita tidak bisa juga pungkiri bahwa masalah sosial, politik terutama anak muda ini, itu kalau kita tidak adres, yang disebutkan solid tadi itu, itu akan tergerus. Karena dampaknya kepada tadi kalau orang unjuk rasa, mengganggu ketertiban umum, maka yang dikatakan solid tadi bisa saja tergerus dan merosot dia," ujarnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani: Stabilitas Sistem Keuangan RI Kuartal I Tetap Terjaga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular