Bisnis Nikel dan Emas Antam (ATNM) Moncer, Laba Terbang 202%

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
01 September 2025 13:10
Seorang konsumen membeli emas Logam Mulia di Butik Emas di Galeri 24, Jakarta, Senin (2/6/2025). Harga emas Logam Mulia produksi PT Antam Tbk, kembali terbang pada hari ini. (CNBC Indonesia/Trisusilo)
Foto: Seorang konsumen membeli emas Logam Mulia di Butik Emas di Galeri 24, Jakarta, Senin (2/6/2025). Harga emas Logam Mulia produksi PT Antam Tbk, kembali terbang pada hari ini. (CNBC Indonesia/Trisusilo)

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga semester I tahun 2025 mencapai Rp 4,69 triliun. Capaian tersebut naik 202% dari periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp 1,55 triliun.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), capaian laba tersebut berasal dari penjualan yang meroket 154% pada paruh tahun ini menjadi Rp 59,01 triliun dari 23,18 triliun pada Juni 2024.

Penjualan emas naik 163,08% yoy menjadi Rp 49,54 triliun. Secara persentase, bisnis bijih nikel naik paling tinggi, yaitu 243,47% yoy menjadi Rp 6,71 triliun. 

Kendati nilai penjualan emas jauh lebih besar, tetapi nikel merupakan segmen bisnis yang paling menguntungkan bagi Antam. Per Juni 2025, laba bersih usaha dari nikel mencapai Rp 3,53 triliun, sedangkan logam mulia Rp 3,22 triliun. Dengan demikian margin laba dari bisnis nikel sebesar 44,85%, sedangkan emas 6,49%. 

Seiring dengan meningkatnya penjualan, maka beban pokok penjualan juga ikut naik menjadi Rp 50,7 triliun dari sebelumnya Rp 21,1 triliun. Dengan demikian, laba kotor Antam meroket jadi Rp 8,2 triliun dari sebelumnya Rp 2 triliun.

Setelah dikurangi total beban usaha yang naik jadi Rp 2,1 triliun dari tahun 2024 yang sebesar Rp 1,4 triliun, maka meroket jadi Rp 6,1 triliun dari sebelumnya hanya Rp 532 miliar.

Selanjutnya, ditambah penghasilan lain-lain bersih yang sebesar Rp 395,4 miliar, maka laba sebelum pajak penghasilan jadi Rp 6,5 triliun dari Rp 1,6 triliun.

Dikurangi beban pajak penghasilan yang sebesar Rp 1,3 triliun, maka laba periode berjalan sepanjang semester I tahun ini menjadi Rp 5,1 triliun.

Adapun total aset Antam hingga semester I tahun 2025 naik menjadi Rp 48,3 triliun dari akhir tahun 2024 yang sebesar Rp 44,5 triliun.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Melejit, Saham ANTM Terbang 37% Sejak Awal Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular