SMBC Indonesia (BTPN) Tawarkan Obligasi Rp816 M, Kupon Hingga 6,2%
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank SMBC Indonesia Tbk. (BTPN) berencana melakukan pendanaan non dana pihak ketiga (DPK).Bank itu akan menggelar Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan V Tahap III Tahun 2025 dengan jumlah pokok sebesar Rp816,05 miliar.
Mengutip prospektus, obligasi ini terdiri dari dua seri. Seri A senilai Rp670,65 miliar dengan bunga tetap 6,10% per tahun dan tenor 3 tahun, jatuh tempo pada 2 September 2028. Kemudian, Seri B senilai Rp145,40 miliar dengan bunga tetap 6,20% per tahun dan tenor 5 tahun, jatuh tempo pada 2 September 2030.
Pembayaran bunga akan dilakukan setiap tiga bulan, dengan pembayaran pertama pada 2 Desember 2025. Obligasi ditawarkan dengan harga 100% dari nilai pokok dan dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment).
Penawaran umum berlangsung pada 27-28 Agustus 2025, dengan penjatahan pada 29 Agustus 2025. Distribusi secara elektronik dijadwalkan pada 2 September 2025, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 September 2025.
Adapun penjamin pelaksana emisi obligasi terdiri dari BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, INA Sekuritas Indonesia, Indo Premier Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas. Sementara PT Bank Mega Tbk. (MEGA) bertindak sebagai wali amanat.
Dana hasil emisi obligasi setelah dikurangi biaya akan dipergunakan untuk kebutuhan modal kerja dalam penyaluran kredit.
SMBC Indonesia menjelaskan bahwa saat ini tengah menghadapi persaingan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Bank milik SMBC asal Jepang itu mengatakan terus berupaya meningkatkan pangsa pasar di tengah meningkatnya penerapan teknologi digital yang terus berkembang dalam industri perbankan baik dari perusahaan fintech, bank digital maupun bank konvensional dengan layanan perbankan digital serta persaingan dari bank-bank skala besar.
"Pesaing terdekat Perseroan saat ini adalah bank-bank swasta nasional yang termasuk dalam kategori Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) 3," tulis manajemen SMBC Indonesia dalam prospektus yang dikutip Kamis (28/8/2025).
SMBC Indonesia menunjukkan bagaimana pangsa pasar bank itu terhadap industri perbankan masih amat kecil. Per 30 Juni 2025, total aset SMBC Indonesia tidak bergerak di angka 1,9% dari periode akhir tahun 2024.
Sama halnya dengan porsi kredit yang disalurkan SMBC Indonesia yang bertahan di angka 2,3% per semester I-2025, dari akhir tahun lalu.
Sementara itu, porsi dana pihak ketiga (DPK) SMBC terhadap seluruh industri perbankan malah menurun menjadi 1,2% pada pertengahan tahun ini, dari 1,4% pada akhir tahun 2024.
(fsd/fsd)