
Rupiah Melemah, Nilai Tukar Dolar AS Naik Jadi Rp16.355

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah mengalami tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Rabu (27/8/2025).
Melansir dari Refinitiv, sejak pembukaan perdagangan, rupiah sudah mengalami pelemahan hingga akhirnya harus ditutup koreksi cukup dalam 0,40% di posisi Rp16.355/US$ sekaligus menjadikan level terlemah rupiah sejak 6 Agustus 2025.
Disaat yang bersamaan, indeks dolar AS (DXY) per pukul 15.00 WIB terpantau menguat 0,34% di level 98,55.
Pelemahan rupiah hari ini seiring dengan penguatan indeks dolar AS. Penguatan dolar AS terjadi meski pasar sempat diguncang isu politik AS setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan akan memecat Gubernur The Fed Lisa Cook terkait dugaan pelanggaran hipotek.
Awalnya dolar sempat melemah akibat kekhawatiran atas independensi The Fed, namun cepat berbalik menguat karena pasar menilai gejolak tersebut justru menambah volatilitas ekspektasi suku bunga dan memperkuat posisi dolar. Hal ini otomatis meningkatkan tekanan pada mata uang Asia, termasuk rupiah.
Dari dalam negeri, rupiah sepertinya masih dibayangi oleh tren pelonggaran kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang sebelumnya memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5% pada RDG Agustus 2025. Bila diakumulasikan sepanjang tahun, BI telah memangkas BI-Rate sebesar 100 basis poin.
Kombinasi antara penguatan dolar AS di pasar global dan kebijakan moneter yang cenderung longgar membuat turunnya daya tarik terhadap mata uang garuda.
(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Menguat Tajam, Nilai Tukar Dolar AS Turun Jadi Rp16.385