BBCA Jadi Target Utama Net Sell Asing, Sentuh Level Terendah 4 Bulan

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Rabu, 27/08/2025 07:45 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi sasaran aksi jual asing pada perdagangan kemarin, Selasa (26/8/2025). Saham bank milik grup Djarum ini pun ditutup anjlok 2,65% ke level 8.250, jatuh ke level terendah dalam empat bulan terakhir. 

BBCA menjadi saham dengan net foreign sell terbesar, yakni Rp 1,41 triliun. Rata-rata asing menjual saham BBCA pada harga Rp 8.295. Total asing melepas saham BBCA senilai Rp 2,56 triliun. 

Aksi jual asing tersebut terjadi di tengah aliran dana asing mengalir deras ke pasar saham Tanah Air. Di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang lesu, net foreign buy mencapai Rp 2,38 triliun. 


Selanjutnya, Alamtri Resources (ADRO) menjadi saham dengan net foreign sell terbesar kedua, yaitu Rp 578,7 miliar. Rata-rata asing menjual ADRO dengan harga Rp 1.736. 

Selengkapnya, berikut 10 saham dengan net foreign sell terbesar pada perdagangan kemarin: 

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Rp 1,41 triliun
2. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO): Rp 578,7 miliar
3. PT Panin Financial Tbk (PNLF): Rp 94,6 miliar
4. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMBA): Rp 77,3 miliar
5. PT Barito Pacific Tbk (BRPT): Rp 75,3 miliar
6. PT Victoria Investama Tbk (VICO): Rp 47,9 miliar
7. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK): Rp 41,3 miliar
8. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI): Rp 36,1 miliar
9. PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK): Rp 33,5 miliar
10. PT United Tractors Tbk (UNTR): Rp 29,9 miliar

Sementara itu, IHSG ditutup melemah setelah sempat parkir di zona hijau pada sesi pertama. Pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (26/8/2025), Indeks turun 21,15 poin atau 0,27% ke level 7.905,76.

Sebanyak 266 saham naik, 393 turun, 145 tidak bergerak. Nilai transaksi tergolong sangat ramai atau mencapai Rp 45,8 triliun. Sebanyak 57,75 miliar saham berpindah tangan dalam 2,36 juta kali transaksi.

Mayoritas sektor perdagangan bergerak di zona merah, dengan penguatan terbesar dicatatkan oleh sektor energi dan kesehatan. Sementara itu, koreksi paling dalam terjadi di sektor properti dan barang baku.

BBCA yang sahamnya turun 2,65% menjadi pemberat utama IHSG dengan bobot 16,06 indeks poin.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Ditutup Menguat Hingga Kode Domisili Kembali Dibuka