
Harga Minyak Dunia Turun Tipis, Pasar Pantau Konflik Rusia-Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak dunia melemah tipis pada perdagangan Selasa (26/8/2025) pagi, setelah sehari sebelumnya sempat melonjak hampir 2% ke level tertinggi dalam lebih dari dua pekan.
Mengutip Refinitiv, pada pukul 10.05 WIB harga minyak mentah Brent kontrak Oktober 2025 (LCOc1) berada di US$68,53 per barel, turun dari penutupan sebelumnya di US$68,80 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak September 2025 (CLc1) melemah ke US$64,53 per barel, dari posisi penutupan sebelumnya di US$64,80 per barel.
Sehari sebelumnya, kedua acuan sempat menyentuh level tertinggi lebih dari dua pekan, dengan WTI bahkan berhasil menembus rata-rata pergerakan 100 harinya. Sentimen positif itu dipicu oleh kekhawatiran pasar atas gangguan pasokan dari Rusia setelah Ukraina melancarkan serangan terhadap infrastruktur energi Negeri Beruang Merah.
Serangan tersebut berdampak pada proses pengolahan serta ekspor minyak Rusia, hingga memicu kelangkaan bensin di beberapa wilayah. Kondisi ini juga menjadi respons atas gempuran Rusia terhadap fasilitas energi Ukraina. "Risiko harga minyak mentah masih cenderung naik, terutama jika harga bertahan di atas level resistance US$64-65," tulis analis IG dalam catatan risetnya.
Namun, Barclays menilai harga minyak tetap bergerak dalam rentang ketat, ditopang volatilitas geopolitik yang tinggi dan fundamental pasar yang masih tangguh. Pasar kini juga mencermati sikap Amerika Serikat, setelah Presiden Donald Trump kembali mengancam menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia apabila tidak ada kemajuan menuju kesepakatan damai dalam dua pekan mendatang.
Selain isu geopolitik, pelaku pasar menunggu rilis data persediaan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute (API) yang dijadwalkan Selasa malam waktu setempat. Konsensus memperkirakan penurunan stok minyak mentah dan bensin, namun distillate berpotensi mencatat kenaikan.
CNBCÂ Indonesia
(emb/emb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efek Tarif Trump, Harga Minyak Dunia Rontok
