
Video: The Fed Kian Dovish, RI Siap-Siap Kebanjiran Aliran Dana Asing
Jakarta, CNBC Indonesia- Sinyal 'dovish' yang diberikan Bank Sentral AS, The Fed terhadap potensi pemangkasan suku bunga acuan Fed Funds rate (FFR) pada FOMC Meetings bulan September 2025 menjadi angin segar bagi pasar keuangan global.
Direktur PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR), Steven Satya Yudha menyebutkan menguatnya tren pemangkasan suku bunga tercermin dari pelemahan nilai tukar Dolar AS. Dimana defisit fiskal AS yang masih tinggi dan kebijakan fiskal AS yang kontroversial memicu beberapa bank sentral melakukan realokasi terhadap kepemilikan US Treasury dan kebijakan Trump menjadi pendorong pelemahan Greenback.
Kondisi ini dimanfaatkan Bank Sentral Indonesia untuk melakukan strategi 'head the curve' dengan lebih dulu memangkas BI Rate hingga ke level 5%. Kebijakan BI sudah sangat tepat mempertimbangkan kondisi Rupiah dan inflasi serta ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Lalu seperti apa dampak potensi penurunan suku bunga ke daya tarik pasar keuangan RI? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Direktur PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR), Steven Satya Yudha dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Senin, 25/08/2025)