RI-Jepang Makin Kompak Buang Dolar AS, Nilainya Tembus US$5,1 M

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Senin, 25/08/2025 09:54 WIB
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Maret 2025. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jepang menjadi negara kedua terbesar setelah China yang gencar melakukan transaksi tanpa dolar Amerika Serikat (AS) dengan Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, hal ini terlihat dari besarnya ukuran transaksi dengan mata uang lokal atau local currency transaction antar kedua negara yang ukurannya sudah setara US$ 5,1 miliar per Juli 2025.


"Indonesia-Jepang LCT merupakan nomor dua terbesar setelah China," kata Perry dalam acara High Level Campaign LCT & Launching QRIS Cross Border Indonesia-Jepang, Senin (25/8/2025).

Perry menegaskan, nilai transaksi yang juga setara dengan Rp 82,9 triliun (kurs Rp16.225/US$) ini murni berasal dari transaksi langsung secara bilateral antar kedua negara baik dengan mata uang rupiah maupun yen.

"Kita menggunakan bilateral cross border secara langsung antara rupiah dan yen. Sejauh ini LCT sangat tergantung aktivitas ekspor dan impor yang menandakan eratnya hubungan industri kita," tutur Perry.

Saat ini, Indonesia dan Jepang pun sepakat untuk mengembangkan LCT, salah satunya dengan membuka transaksi digital kedua negara cukup menggunakan QR Code, yakni QRIS untuk Indonesia dan JPQR untuk di Jepang.

Melalui layanan QRIS lintas negara itu, maka masyarakat Indonesia yang ingin bertransaksi di Jepang cukup menggunakan ponselnya, tanpa harus menggunakan maupun menukar ke uang tunai, begitu juga sebaliknya.

"Ini chapter baru antara LCT dan cross border interconnectivity dari sistem pembayaran, dan lebih dari itu juga termasuk menghubungkan pasar uang dan transaksi keuangan melalui rupiah dan yen," tegas Perry.


(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Makin Perkasa, Tembus Rp16.190 per Dolar AS