Pengendali Tawarkan Rp1.813/Saham ANJT, Investor Punya Kesempatan Jual

mkh, CNBC Indonesia
Senin, 25/08/2025 08:35 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) akan memasuki periode penawaran tender wajib setelah resmi diakuisisi oleh First Resources Limited. Tender wajib ini dilaksanakan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pasca terjadinya perubahan pengendalian.

Dalam keterbukaan informasi, First Resources selaku pengendali baru akan melakukan tender wajib atas sebanyak-banyaknya 207,65 juta saham ANJT, setara 6,19% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Harga yang ditawarkan adalah Rp1.813 per saham, sehingga total nilai tender mencapai sekitar Rp376,47 miliar.

Periode penawaran tender wajib akan berlangsung mulai 26 Agustus hingga 24 September 2025, dengan jadwal pembayaran pada 3 Oktober 2025. PT BCA Sekuritas ditunjuk sebagai perusahaan efek pelaksana tender wajib.


Sebelumnya, pada 6 Mei 2025, First Resources telah mengambil alih 91,17% saham ANJT atau sekitar 3,06 miliar lembar saham dari pemegang saham lama, yakni PT Austindo Kencana Jaya, PT Memimpin Dengan Nurani, serta Sjakon George Tahija dan George Santosa Tahija. Nilai transaksi akuisisi tersebut mencapai sekitar Rp5,54 triliun dengan harga pembelian yang sama, Rp1.813 per saham.

Dalam rencana bisnisnya, First Resources menegaskan tidak akan melakukan delisting ANJT dari Bursa Efek Indonesia maupun mengubah statusnya menjadi perusahaan tertutup. Sebaliknya, pengendali baru berencana memperluas perkebunan kelapa sawit ANJT, melakukan peremajaan tanaman, serta memperkuat integrasi dengan bisnis hilir First Resources.

Sebagai catatan, karena kepemilikannya di ANJT melebihi 80%, First Resources memiliki kewajiban untuk mengalihkan kembali sebagian saham ke publik dalam jangka waktu maksimal 2 tahun setelah tender wajib rampung, agar tetap memenuhi ketentuan free float BEI.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adu Strategi Sawit RI di Tengah Tekanan Ekonomi Global