Buffett Jual Saham Bank of America, Timbun Uang Tunai Rp5.586 Triliun

mkh, CNBC Indonesia
Senin, 25/08/2025 07:45 WIB
Foto: Warren Buffett pemilik perusahaan pembangkit listrik terbesar bernama Berkshire Hathaway (REUTERS/Rick Wilking)

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor legendaris Warren Buffett kembali menjadi sorotan usai konglomerasi investasi miliknya, Berkshire Hathaway, memangkas kepemilikan saham di Bank of America. Padahal, perusahaan tersebut merupakan salah satu portofolio andalan Berkshire sejak Agustus 2011.

Mengutip The Motley Fool, Senin (25/8/2025), hingga saat ini, Bank of Amerca masih menjadi kepemilikan terbesar ketiga Berkshire dengan lebih dari 605 juta lembar saham atau setara 8,2% kepemilikan di raksasa perbankan tersebut. Jumlah itu juga mencakup 9,8% dari total portofolio saham Berkshire.

Namun, posisi tersebut jauh berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sejak Juli 2024 hingga kuartal II-2025, Berkshire tercatat telah menjual sekitar 427 juta saham Bank of America, atau sekitar 41% dari kepemilikan awalnya.


Langkah pemangkasan saham tidak hanya dilakukan pada Bank of America. Buffett juga memangkas kepemilikan di Apple serta sejumlah saham lain. Hasilnya, kas Berkshire membengkak hingga mencapai rekor US$344 miliar atau sekitar Rp5.586 triliun.

Buffett memang tidak secara gamblang menyampaikan alasan mengapa menumpuk kas begitu besar. Namun, ada dua faktor yang dinilai menjadi latar belakang strategi ini.

Pertama, Buffett memprediksi tarif pajak korporasi di AS berpotensi naik. Dengan menjual saham lebih cepat, Berkshire bisa membayar pajak dengan tarif yang lebih rendah dibanding jika kebijakan tersebut benar-benar berlaku di masa depan.

Kedua, valuasi saham yang dianggap kurang menarik. Misalnya, pada awal Agustus 2025, rasio price-to-book value BoA tercatat sekitar 1,29 kali, atau diperdagangkan dengan premi 29%.

Dengan valuasi tinggi dan ketidakpastian arah pajak, Buffett tampaknya lebih memilih duduk manis di atas tumpukan kas raksasa sembari menunggu peluang investasi yang lebih "murah" muncul.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Persaingan Ketat Bisnis Perbankan Era Ketidakpastian 2025