Kisah Raja Rokok Indonesia, Ganti Nama Produk usai Mimpi

M Fakhri, CNBC Indonesia
24 August 2025 21:45
PT Bentoel Internasional Investama Tbk atau Bentoel Group.
Foto: PT Bentoel Internasional Investama Tbk atau Bentoel Group.

Jakarta, CNBC Indonesia - Tak banyak yang tahu, salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, Bentoel, lahir berkat sebuah mimpi sang pendiri. Dari sebuah pabrik kecil di Malang pada 1930-an, Bentoel menjelma menjadi raksasa industri rokok nasional sebelum akhirnya jatuh ke tangan investor asing.

Pendiri Bentoel, Ong Hok Liong, lahir di Bojonegoro pada 12 Agustus 1893. Bersama rekannya, Tjoa Sioe Bian, ia mendirikan pabrik rokok di Malang pada awal 1930-an dengan nama Strootjes-Fabriek Ong Hok Liong, yang kemudian berubah menjadi Hien An Kongsie. Produknya saat itu antara lain rokok cap Burung, Klabang, dan Djeroek Manis.

Menurut sejarawan Rudy Badil, "Awalnya perusahaan ini bernama Strootjes-Fabriek Ong Hok Liong. Kemudian diubah menjadi Hien An Kongsie," tulisnya dalam buku Kretek Jawa: Gaya Hidup Lintas Budaya (2011).

Namun perjalanan besar Bentoel justru dimulai dari sebuah pengalaman spiritual. Pada 1950-an, Ong Hok Liong bermimpi melihat ubi talas saat berziarah ke makam keramat Mbah Djugo di Gunung Kawi.

Seorang juru kunci makam menafsirkan mimpi itu sebagai petunjuk untuk mengganti nama pabrik. Dari situlah lahir nama Bentoel, ejaan lama dari bentul (talas dalam bahasa Jawa).

"Ketika dia meninggal pada tahun 1967, Ong Hok Liong adalah seorang multijutawan dan Bentoel telah tumbuh menjadi rokok pribumi terbesar kedua di Indonesia," tulis George Quinn dalam Bandit Saints of Java (2019).

Sejak resmi berganti nama menjadi PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel pada 1954, bisnis ini berkembang pesat. Jumlah karyawan mencapai 3.000 orang sebelum 1960. Iklannya kala itu cukup populer dengan slogan, "Memang betul merokok tjap Bentoel."

Namun masa kejayaan Bentoel meredup pada 1980-an. Perusahaan terlilit utang besar hingga mencapai US$ 350 juta kepada bank lokal dan kreditor asing. Akhirnya, 70% saham keluarga Ong Hok Liong dilepas. Upaya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) untuk membeli saham tersebut gagal, hingga akhirnya Bentoel jatuh ke tangan konglomerat Peter Sondakh lewat Rajawali Group.

Pada 1997, aset perusahaan dialihkan ke PT Bentoel Prima, sementara entitas lama bubar. Tahun 2000, Bentoel resmi menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk.

Kini, mayoritas saham Bentoel dikuasai raksasa tembakau global British American Tobacco (BAT) dengan kepemilikan 92,48%, sementara sisanya dimiliki publik.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raja Rokok RI Rela Ganti Nama Perusahaan Cuma Perkara Mimpi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular