Suku Bunga Turun Bikin Nasabah Asuransi Untung, Kok Bisa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyambut baik turunnya suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) ke angka 5%. Langkah ini disebut menguntungkan nasabah.
Ketua Bidang Pengembangan dan Pelatihan SDM AAJI Handojo Gunawan Kusuma mengatakan, industri bisa mendapat potensi capital gain jangka pendek akibat penurunan suku bunga ini. Dengan kata lain, ini akan berdampak pada peningkatan portofolio investasinya.
"Ini tentunya memberikan keuntungan bagi pemegang polis unit link yang berpendapatan tetap yaitu obligasi dan tentunya perusahaan asuransi itu sendiri," kata Handojo dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat, (22/8/2025).
Secara jangka panjang, penurunan suku bunga ini diprediksi akan meningkatkan aktivitas ekonomi yang dapat meningkatkan kemampuan daya beli dari masyarakat. Dengan ini, penetrasi asuransi diharap bisa meningkat.
"Ini tentunya mendorong juga secara tidak langsung juga peningkatan harga saham yang memberikan juga keuntungan bagi pemegang polis dan unit link saham. Jadi itu dampak secara tidak langsungnya," kata Handojo.
Menurut catatan AAJI, hingga Juni 2025 industri asuransi jiwa mencatatkan total aset Rp630,53 triliun naik 2,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Aset investasi tumbuh 2,3% menjadi Rp551,31 triliun.
Industri asuransi jiwa melalukan diversifikasi penempatan investasi di beberapa instrumen yang diperkenankan oleh OJK, sebagai berikut :
- Surat Berharga Negara (SBN) mengalami pertumbuhan sebesar 14,6% dengan kontribusi terhadap total investasi sebesar 40,5% atau setara dengan Rp223,03 triliun.
- Saham mengalami penurunan sebesar 13,6% dengan kontribusi terhadap total investasi sebesar 22,0% atau setara dengan Rp121,50 triliun.
- Reksadana mengalami penurunan sebesar 6,8% dengan kontribusi terhadap total investasi sebesar 12,4% atau setara dengan Rp68,14 triliun.
- Sukuk Korporasi mengalami pertumbuhan sebesar 14,2% dengan kontribusi terhadap total investasi sebesar 9,7% atau setara dengan Rp53,26 triliun.
- Deposito mengalami penurunan sebesar 6,8% dengan kontribusi terhadap total investasi sebesar 6,1% atau setara dengan Rp33,71 triliun.
(hsy/hsy)