Saham Grup Prajogo & Sinar Mas Jadi Target Jual Asing
Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lesu pada perdagangan kemarin, Kamis (21/8/2025), setelah hari sebelumnya terbang lebih dari 1%.
Indeks ditutup turun 0,67% ke level 7.890,72. Sebanyak 391 saham naik, 294 turun, dan 271 tidak bergerak.
Nilai transaksi hari ini mencapai Rp 16,33 triliun yang melibatkan 36,79 miliar saham dalam 2,11 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun merosot menjadi Rp 14.165 triliun.
Mengutip refinitiv, sektor energi turun paling dalam, yakni 4,69% dan diikuti oleh utilitas yang merosot 1,75%.
Meskipun banyak saham hijau, IHSG hari ini berakhir di zona merah karena saham Dian Swastatika Sentosa (DSSA) tumbang. Saham emiten grup Sinar Mas ini anjlok 13,13% ke level 80.225.
Sebagai informasi DSSA masuk dalam daftar 10 emiten dengan kapitalisasi terbesar di Bursa. Oleh karena itu IHSG langsung terkapar begitu harga saham tersebut ambruk.
Mengutip data pasar hari ini, DSSA tercatat memiliki kapitalisasi pasar Rp 618,2 triliun, lebih besar dari BYAN dan BMRI. DSSA menyeret IHSG dengan bobot poin sebesar 46,48.
Sementara itu, aliran dana asing tetap mengalir masuk ke Bursa. Asing mencatat net buy senilai Rp 681,3 miliar di tengah tekanan terhadap IHSG.
Kendati demikian sejumlah saham justru banyak dilepas asing. Berbeda dengan saudaranya, emiten Prajogo Pangestu (BRPT) menjadi saham dengan net sell terbesar, yakni Rp 60,7 miliar. Aksi jual asing menambah tekanan terhadap saham BRPT yang turun 2,98% ke level 2.280.
Lalu saham yang menjadi pemberat utama IHSG kemarin, DSSA juga menjadi incaran aksi jual asing. DSSA mencatat net foreign sell Rp 31,3 miliar.
Adapun selengkapnya berikut 10 saham dengan net foreign sell terbesar pada perdagangan kemarin:
1. PT Barito Pacific Tbk (BRPT): Rp 60,7 miliar
2. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO): Rp 59,8 miliar
3. PT Darma Henwa Tbk (DEWA): Rp 49,5 miliar
4. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA): Rp 48,8 miliar
5. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA): Rp 31,3 miliar
6. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO): Rp 27 miliar
7. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN): Rp 23,6 miliar
8. PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN): Rp 20,6 miliar
9. PT Bumi Resources Tbk (BUMI): Rp 20,3 miliar
10. PT Sentul City Tbk (BKSL): Rp 19,9 miliar
(mkh/mkh)