Saham DSSA Tumbang, IHSG Hari Ini Turun 0,67%

mkh, CNBC Indonesia
Kamis, 21/08/2025 16:45 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,67% atau 53,1 poin ke level 7.890,72. Tekanan terhadap indeks sedikit mereda setelah sebelumnya sempat anjlok lebih dari 1% pada pukul 14.30 WIB. 

Sepanjang perdagangan hari ini, indeks bergerak pada rentang 7.848,88–7.932,31. Sebanyak 391 saham naik, 294 turun, dan 271 tidak bergerak. 

Nilai transaksi hari ini mencapai Rp 16,33 triliun yang melibatkan 36,79 miliar saham dalam 2,11 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun merosot menjadi Rp 14.165 triliun.


Mengutip refinitiv, sektor energi turun paling dalam, yakni 4,69% dan diikuti oleh utilitas yang merosot 1,75%. 

Meskipun banyak saham hijau, IHSG hari ini berakhir di zona merah karena saham Dian Swastatika Sentosa (DSSA) tumbang. Saham emiten grup Sinar Mas ini anjlok 13,13% ke level 80.225. 

Sebagai informasi DSSA masuk dalam daftar 10 emiten dengan kapitalisasi terbesar di Bursa. Oleh karena itu IHSG langsung terkapar begitu harga saham tersebut ambruk.

Mengutip data pasar hari ini, DSSA tercatat memiliki kapitalisasi pasar Rp 618,2 triliun, lebih besar dari BYAN dan BMRI. DSSA menyeret IHSG dengan bobot poin sebesar 46,48. 

Adapun DSSA ambruk setelah Morgan Stanley Capital International memangkas bobot Foreign Inclusion Factor (FIF). Bobot FIF untuk DSSA turun dari 0,25 menjadi 0,13. Penyesuaian ini akan menyebabkan potensi arus dana berkurang ke saham emiten Sinar Mas tersebut.

MSCI menyampaikan bahwa penyesuaian bobot dilakukan berdasarkan masukan dari pelaku pasar terkait ketidakpastian free float pada saham DSSA.

Selain DSSA, emiten Prajogo Pangestu, yakni BREN, BRPT, dan TPIA juga tercatat menjadi beban indeks dengan bobot poin masing-masing, 6,63, 4,35, dan 1,13.

Sementara itu sejumlah saham mencoba menahan IHSG untuk bertengger di level 7.900, seperti AMMN, UNTR, TLKM, ASII, dan AMRT. Akan tetapi bobot indeks poin kelima saham tersebut tidak cukup kuat untuk menghadapi DSSA.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video:Bos Bursa: Penguatan IHSG Jadi Kado dari Investor Bagi Indonesia