
Trump Diam-Diam Borong Obligasi Rp 1,6 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Donald Trump telah melakukan pembelian obligasi senilai jutaan dolar sejak menjabat pada bulan Januari. Ia diketahui berinvestasi dalam utang yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah, distrik gas, dan perusahaan besar Amerika.
Dalam 33 halaman dokumen yang diajukan ke Kantor Etika Pemerintah AS (OGE)tertanggal 12 Agustus, presiden menguraikan 690 transaksi yang telah terjadi sejak ia menjabat. Dokumen tersebut dipublikasikan pada hari Selasa waktu setempat.
Menurut perhitungan CNBCÂ International, Kamis (21/8/2025), pembelian tersebut memiliki nilai total setidaknya US$ 100 juta (Rp 1,637 triliun) dengan asumsi batas nilai terendah untuk setiap transaksi yang diungkapkan
Berdasarkan undang-undang, presiden AS, wakil presiden, dan pejabat pilihan lainnya harus secara berkala melaporkan "transaksi yang dapat dilaporkan" ke OGE. Nilai pasti dari transaksi ini tidak harus dilaporkan.
Daftar ekstensif yang diajukan pada awal bulan ini menunjukkan bahwa, sepanjang tahun ini, Trump telah membeli obligasi yang dijual oleh berbagai entitas. Termasuk pemerintah daerah AS, serta distrik gas, distrik pasokan air, otoritas rumah sakit, dan dewan sekolah.
Trump juga membeli utang yang dikeluarkan oleh sejumlah perusahaan ternama. Dokumen-dokumen tersebut menunjukkan pembelian obligasi senilai antara US$ 500.000 (Rp 8,1 miliar) dan US$ 1.000.000 (Rp 16 miliar) yang masing-masing dikeluarkan oleh T-Mobile U.S., United Health, dan Home Depot pada awal Februari
Kemudian pada bulan itu, ia memperoleh utang yang dikeluarkan oleh Meta, induk perusahaan Facebook dan Instagram, senilai antara US$ 250.000 (Rp 4 miliar) dan US$ 500.000 (Rp 8,2 miliar).
Perusahaan, pemerintah, dan kelompok lain menerbitkan obligasi untuk mengumpulkan modal guna melaksanakan proyek, mendorong pertumbuhan, membiayai kembali utang yang ada, atau untuk memperkuat stabilitas keuangan. Investor yang membeli obligasi akan menerima pembayaran bunga, baik tetap maupun variabel, selama periode yang disepakati, bersama dengan pengembalian penuh jumlah pinjaman pada akhir periode tersebut.
Beberapa perusahaan yang utangnya kini dimiliki oleh Trump secara langsung terdampak oleh kebijakan atau kesepakatan bisnisnya.
Pemimpin Gedung Putih ini memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 5,5 miliar (Rp 90 triliun), menurut Forbes. Pada tahun 2020, tahun terakhir dari masa jabatan pertamanya sebagai presiden, Trump memiliki kekayaan sebesar US$ 2,1 miliar (Rp 34 triliun).
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simalakama Tarif AS, Senjata Rahasia China Bisa Kubur Mimpi MAGA Trump
