Internasional

Trump Minta Gubernur The Fed Mundur

sef, CNBC Indonesia
Kamis, 21/08/2025 08:30 WIB
Foto: Presiden AS Donald Trump dan Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara selama tur di gedung Dewan Federal Reserve, yang saat ini sedang direnovasi, di Washington, D.C., AS, 24 Juli 2025. (REUTERS/Kent Nishimura)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan tekanan pada bank sentral, Federal Reserve (Fed/The Fed), pada hari Rabu waktu setempat. Kali ini pernyataan keras ia serukan ke Gubernur Fed, Lisa Cook, agar mundur.

Sebenarnya ia berulang kali mengkritik Ketua The Fed Jerome Powell karena tidak menurunkan suku bunga. Namun penyitaan ke Cook dilontarkan usai kasus dua hipotek yang ia miliki.

"Cook harus mengundurkan diri, sekarang juga!!!" tulis Trump di platform Truth Social miliknya, seraya membagikan laporan berita Bloomberg tentang bagaimana Direktur Badan Keuangan Perumahan Federal (FHFA) AS juga menyerukan pengawasan yang lebih ketat terhadap Cook atas dua hipotek miliknya, Kamis (21/8/2025)


Perlu diketahui, Direktur FHFA Bill Pulte sendiri adalah sekutu setia Trump. Ia dilaporkan telah menulis surat kepada Jaksa Agung AS yang menyerukan penyelidikan terhadap Cook sambil mengisyaratkan bahwa ia mungkin telah melakukan tindak pidana.

Cook mengatakan ia mengetahui hal itu melalui sebuah unggahan di media sosial. Cook menegaskan pengajuan hipotek tersebut dilakukan sebelum saya bergabung dengan Fed.

"Saya tidak ingin diintimidasi untuk mundur dari jabatan saya hanya karena beberapa pertanyaan yang diajukan dalam sebuah twit," ujarnya dalam sebuah pernyataan kepada laman AFP.

Namun, ia mengatakan akan menanggapi pertanyaan tentang riwayat keuangannya dengan serius. Ia berjanji akan mengumpulkan informasi yang akurat untuk menjawab pertanyaan yang sah dan memberikan fakta."

Sebenarnya, pemerintahan Trump telah menyelidiki tuduhan penipuan hipotek terhadap sejumlah tokoh Demokrat terkemuka yang dianggap sebagai lawan politik presiden. Cook sendiri merupakan wanita kulit hitam pertama yang berada di jajaran Gubernur Fed Chicago, dipilih langsung saat Presiden AS asal Demokrat, Joe Biden, berkuasa,

Belum jelas apakah penyelidikan semacam itu akan dilakukan terhadap Cook. Di AS, kewenangan presiden untuk memberhentikan pejabat dari bank sentral juga terbatas.

Sebuah perintah Mahkamah Agung AS baru-baru ini menyatakan bahwa pejabat Fed tidak dapat diberhentikan dari jabatannya karena perbedaan pendapat mengenai kebijakan. Ini berarti mereka harus diberhentikan karena "alasan", yang dapat diartikan sebagai pelanggaran.

'Turunkan Suku Bunga'

Serangan Trump terhadap Cook muncul setelah kritiknya yang berulang terhadap Powell ketika bank sentral mempertahankan suku bunga acuan pinjaman tahun ini. Cook diketahui duduk di komite penetapan suku bunga The Fed

Selasa malam, Trump kembali menyerukan pemotongan suku bunga besar-besaran dengan mengatakan "tidak ada inflasi", mengklaim bahwa kebijakan The Fed merugikan industri perumahan karena tingginya suku bunga KPR. Ia menyebut Powell "bencana" dalam sebuah unggahan di media sosial.

Meskipun indeks harga konsumen (IHK) AS, pengukur inflasi utama, stabil di angka 2,7% pada bulan Juli, angka tersebut tetap lebih tinggi daripada beberapa bulan sebelumnya. Para pejabat The Fed telah berupaya memastikan inflasi tetap terkendal, terlepas dari dampak tarif besar-besaran Trump, sambil menyeimbangkan risiko terhadap pasar tenaga kerja sambil mempertimbangkan waktu yang tepat untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

Awal tahun ini, Trump menyatakan bahwa apa yang disebutnya renovasi kantor pusat Fed yang terlalu mahal dapat menjadi alasan untuk menggulingkan Powell, sebelum akhirnya menarik kembali ancamannya. Masa jabatan Powell sebagai ketua Fed berakhir pada Mei 2026.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bunga Acuan The Fed & BI Diramal Segera Turun, Asing Serbu RI?