Saham BBRI-BMRI-BBNI-BBTN Melesat, Bulan Ini Terbang Belasan Persen

fsd, CNBC Indonesia
20 August 2025 16:21
Sahamnya Diiborong Asing, Ini Perkiraan Dividen BRI, BNI, Mandiri
Foto: Infografis/Sahamnya Diiborong Asing, Ini Perkiraan Dividen BRI, BNI, Mandiri/Arisyua Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perbankan pelat merah yang tergabung dalam himpunan bank negara (himbara) kompak melesat pada perdagangan hari ini, Rabu (20/8/2025).

Kenaikan saham emiten perbankan secara luas ditopang oleh optimisme pasar usai Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,00%.

Saham Bank Rakyat Indonesia terpantau menguat 2,72% ke Rp 4.150 per saham dan tercatat menjadi salah satu saham dengan transaksi paling ramai atau mencapai Rp 711 miliar hari ini. Sepanjang bulan Agustus (month-to-date) saham BBRI telah melesat 11,86%.

Sementara itu, saham Bank Mandiri (BMRI) melesat 3,12% ke Rp 4.950 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp 462 triliun. BMRI juga menjadi salah satu emiten paling ramai diperdagangkan dengan nilai transaksi hari ini mencapai Rp 705 miliar. Sepanjang bulan Agustus saham BMRI telah melesat 9,76%.

Bank Negara Indonesia hari ini menguat 2,31% ke Rp 4.430 per saham dengan nilai transaksi hari ini mencapai Rp 233 miliar. Sepanjang bulan Agustus saham BBNI telah melesat 10,47%.

Kemudian ada saham Bank Tabungan Negara (BBTN) yang hari ini melesat 5,18% ke Rp 1.320 per saham hari ini. Sepanjang bulan Agustus saham BBTN telah meroket hingga 18,38%.

BI Pangkas Suku Bunga

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada hari ini, Rabu (20/8/2025), memutuskan menurunkan suku bunga acuan BI Rate pada 5%. Sementara itu, suku bunga Deposit Facility dipatok turun di level 4,25% dan suku bunga Lending Facility turun 5,75%.

"Rapat Dewan Gubernur BI pada tanggal 19-20 Agustus 2025 memutus untuk menurunkan BI Rate besar 25 bps menjadi 5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Rabu (20/8/2025).

"Keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5±1%, terjaganya stabilitas nilai tukar Rupiah, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan kapasitas perekonomian," tegasnya.

Ke depan, dia menuturkan BI akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sejalan dengan rendahnya prakiraan inflasi dengan tetap mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah.

Kebijakan ini bertentangan dengan konsensus CNBC Indonesia yang menghimpun proyeksi dari 13 lembaga/institusi. Konsensus ini menunjukkan suara pasar terbelah dalam memproyeksikan kebijakan BI bulan ini.

Sebanyak delapan Lembaga memperkirakan BI akan menahan suku bunga sementara lima institusi lainnya memproyeksikan BI akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,0%.

Sebagai catatan, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia sebelumnya, yakni pada 15-16 Juli 2025, BI memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%.

BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga pada periode Juli lalu dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta sejalan dengan rendahnya perkiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5% plus minus 1%, dan terjaganya nilai tukar rupiah.

Keputusan BI kembali menurunkan BI Rate pada Agustus ini merupakan pemangkasan suku bunga keempat sejak Januari 2025. Suku bunga dipangkas masing-masing 25 bps pada Januari, Mei, dan Juli dari 6,00% di Desember 2024 menjadi 5,25% seperti saat ini.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank BUMN Terbang, BBNI 7,44%, BMRI 7%, BBTN 6,7%, BBRI 5,3%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular