Dolar Terbang Hampir 0,5% Jelang Keputusan BI, Rupiah ke 16.310/US$1

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
20 August 2025 09:08
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang pengumuman suku bunga Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah kembali dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Rabu (20/8/2025).

Melansir dari Refinitiv, mata uang garuda pada awal perdagangan terkoreksi 0,46% ke posisi Rp16.3100/US$ pada Rabu pukul 09.04 WIB. Ini merupakan kelanjutan dari pelemahan nilai tukar rupiah yang pada perdagangan kemarin, Selasa (19/8/2025) ditutup melemah 0,50% di level Rp16.235/US$. 

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 09.00 WIB terpantau menguat 0,13% ke level 98,37, setelah pada perdagangan kemarin DXY kembali ditutup menguat  sebesar 0,10% di level 98,26.

Pergerakan rupiah hari ini akan sangat dipengaruhi oleh sentimen domestik, terutama hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan mengumumkan suku bunga BI pada hari ini, Rabu (20/8/2025).

Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia Research memperkirakan BI masih akan menahan suku bunga acuan (BI-Rate) di level 5,25%, sejalan dengan stabilnya inflasi dalam target 2,5% ±1%, pertumbuhan ekonomi yang cukup solid pada kuartal II-2025, dan kebutuhan menjaga stabilitas nilai tukar.

Dari sisi eksternal, rupiah juga menghadapi tekanan dari dolar Amerika Serikat (AS) yang telah menguat dua hari beruntun. Kenaikan ini ditopang ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed).

Para pelaku pasar kini menantikan pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam Jackson Hole Economic Symposium akhir pekan ini, yang diyakini akan memberikan petunjuk lebih jelas mengenai prospek pemangkasan suku bunga The Fed pada September mendatang.

Indeks dolar AS melanjutkan penguatannya pada hari ini, setelah naik dua hari beruntun. Hal ini terjadi seiring meningkatnya kehati-hatian investor menjelang simposium tersebut. Pidato Powell pada Jumat menjadi fokus utama, dengan pasar menanti apakah ia akan memberikan sinyal yang lebih hawkish untuk mengimbangi ekspektasi pelonggaran kebijakan.

Saat ini, pelaku pasar memperkirakan 84% peluang The Fed memangkas suku bunga di September mendatang dengan total penurunan sekitar 54 basis poin hingga akhir tahun. Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama dalam dua hari pertama pekan ini sudah menguat sekitar 0,4%.


(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Menguat Tajam, Nilai Tukar Dolar AS Turun Jadi Rp16.385

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular