
Prabowo Minta Jangan Ada Lagi BUMN Abal-Abal, Ini Kata Bos Danantara

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto berharap tidak ada lagi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang keuntungannya abal-abal.
"Kita juga sampaikan kepada publik 6 bulan ini. Karena tadi pembukuan yang kurang proper kita tidak ingin memperlihatkan keburukan bukan, tetapi sebagai base untuk menuju 50 billion yang diharapkan Presiden. Tentu fundamental perusahaan kita rapikan," jelas Dony Oskaria COO Danantara dalam Special Talkshow - Nota Keuangan & RAPBN 2026, Jumat (15/8/2025).
Danantara mengungkapkan ada beberapa tahapan yang akan dilakukan mereka untuk me-review bisnis Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Pertama fundamental bisnis review. Di setiap bisnis perusahaan BUMN, jumlah BUMN itu 1.046 antara cucu cicit ini perlu kita komunikasikan. Bahwa 97% dividen BUMN datangnya dari 8 perusahaan, dan 52% BUMN itu rugi dan total kerugian itu kurang lebih Rp 50 triliun setiap tahun. Ini PR yang kita lakukan," ujar Dony.
Setelah melakukan review, Danantara kemudian akan melakukan internal capabilities. Danantara nantinya akan memasukkan matrik ini sebagai tahapan supaya nanti masyarakat ekspektasinya bisa tercapai.
Misalnya kita punya 18 perusahaan logistik, tetapi scale-nya kecil-kecil ada Angkasa Pura Logistik, Semen Logistik, Pelindo Logistik, tetapi juga ini tidak memberikan keuntungan signifikan. Begitu juga perusahaan asuransi kita ada 15, Aset Manajemen ada banyak. Ini nanti tahapan kedua yang kami lakukan, matrik terhadap internal fundamental bisnis review," lanjut Dony.
Dengan begitu, akan terjadi konsolidasi bisnis sehingga Indonesia akan punya satu perusahaan logistik tetapi dengan big scale yang sangat kompetitif. Mereka akan me-redesign bisnisnya sehingga lebih proper ke depannya.
Tahapan kedua adalah bisnis konsolidasi, dimana akan ada merger and acquisition kurang lebih ada 300 merger yang terjadi. Kemudian ada spin off. Misalnya ada perusahaan yang bergerak di oil and gas, kita punya Pertamina namun range of business-nya begitu luas sehingga tidak fokus dan ini akan terjadi spin off di perusahaannya.
"Ada hospital akan keluar, sehingga bisnis-bisnis di BUMN akan fokus di core kompetensi-nya, dan akan memudahkan kita men-develop bisnis model-nya. Ini yang kita lakukan," tegas Dony.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kejagung, PPATK, BPK, Kapolri dan KPK Ikut Mengawasi Danantara