IHSG Naik 0,46%, Semakin Dekat 8.000 Jelang Pidato Prabowo

mkh, CNBC Indonesia
15 August 2025 09:01
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 0,46% atau 36,52 poin ke level 7.967,77. 

Sebanyak 212 saham naik, 55 turun, dan 689 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 375,8 miliar, melibatkan 596,3 juta saham dalam 29.460 kali trasansaksi. 

Dengan demikian indeks hanya membutuhkan 33 poin untuk menembus level 8.000

Pelaku pasar pada hari ini tampaknya semakin optimis menyambut IHSG bisa terbang ke 8.000 jelang perayaan HUT RI ke 80 tahun.

Paling penting pada hari ini juga akan ada Sidang Bersama sampai Nota Keuangan 2026. Fokus pasar akan mencermati pidato kenegaraan pertama Presiden Prabowo Subianto hingga Nota Keuangan Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

Sementara itu, dari eksternal ada data yang dinanti mulai dari ekspektasi inflasi AS dari Universitas Michigan, tingkat pengangguran di China, penjualan ritel Tiongkok dan AS sekaligus untuk periode Juli 2025.

Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar menilai tren penguatan IHSG itu merupakan cerminan dari kinerja fundamental perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menurutnya, kenaikan indeks itu tidak hanya mencerminkan kinerja perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga perusahaan berukuran menengah.

"Memang secara umum bukan saja menggambarkan kinerja dan fundamental dari perusahaan-perusahaan besar. Tapi justru juga yang kuat di situ tersebut adalah kinerja dari perusahaan-perusahaan di papan tengah, tidak hanya yang di LQ45," kata Mahendra saat ditemui di Gedung UGM Samator Pendidikan, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2025).

Selain itu, penguatan IHSG ini juga disebut menggambarkan perkembangan sentimen pasar terhadap kondisi yang lebih luas, yakni ekonomi makro dan global. Mahendra menyebut ini memberikan sedikit kepastian setelah sempat terjadi kekhawatiran pasar.

"Memang dalam beberapa waktu terakhir ini sudah memberikan sedikit lebih kepastian, bukan berarti sudah pasti dan sudah sepenuhnya, tidak. Ada faktor yang masih bisa dinamis dan berubah, tapi paling tidak sudah memberikan kepastian yang lebih baik daripada sebelumnya 3-4 bulan lalu," tukasnya.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mencekam, Potret Bursa Efek Indonesia Saat IHSG Ambruk 6,12%

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular