
IHSG Dibuka Naik 0,8%, Uji Level 7.800

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka terbang 0,8% pagi ini, Rabu (13/8/2025).
Indeks naik ke level 7.849,03. Sebanyak 302 saham naik, 115 turun, dan 533 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 1,16 triliun yang melibatkan 1,9 miliar saham dalam 111.400 kali transaksi.
Pergerakan IHSG hari ini melanjutkan tren positif kemarin. Pada perdagangan Selasa, IHSG menguat lebih dari 2% dan nyaris menyentuh level 7.800, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa. Kenaikan ini dipicu oleh kombinasi sentimen global dan faktor teknikal yang mendukung.
Kurang dari 2% lagi, IHSG bisa menuju level tertinggi sepanjang masa yang pernah diuji pada tahun lalu di level 7900.
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, mengungkapkan setidaknya ada tiga faktor yang mendorong penguatan IHSG. Pertama, adanya penundaan kesepakatan yang seharusnya terjadi hari ini namun kembali diundur selama 90 hari.
Kedua, potensi penurunan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) yang semakin besar, meskipun data inflasi masih dinantikan hari ini.
Ketiga, arus modal asing yang diperkirakan berlanjut masuk ke pasar.
"Capital inflow harus diperhatikan. Apabila capital inflow besar, maka investor asing telah kembali masuk ke dalam pasar. Hal ini yang membuat IHSG mengalami kenaikan," jelasnya.
Sebagai catatan, capital inflow di pasar saham pada kemarin Selasa terpantau cukup signifikan mencapai Rp2,20 triliun. Ini merupakan inflow terbesar sejak 29 Juni lalu.
Dari sisi teknikal, Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji, menilai IHSG bergerak mixed to higher setelah indikator RSI berpeluang membentuk pola golden cross dan masih berada dalam fase uptrend.
Nafan juga menyoroti sentimen geopolitik, yakni rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada 15 Agustus 2025 untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Selain itu, ia menegaskan komitmen The Fed yang berpotensi menurunkan suku bunga dua kali pada tahun ini, masing-masing pada September dan Desember 2025.
Meski demikian, Nafan mengingatkan pentingnya langkah pemerintah untuk mendorong realisasi investasi demi mengejar target pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 5,2%.
Pada perdagangan Rabu hari ini (13/8/2025) IHSG masih akan mendapat gairah positif dari hasil inflasi AS periode Juli 2025 yang lebih baik dari perkiraan, membuka peluang penurunan suku bunga the Fed pada bulan depan semakin lebar.
Langkah IHSG menuju 8.000 menjelang perayaan kemerdekaan Indonesia ke-80 juga semakin terbuka lebar dengan potensi inflow asing berlanjut, terutama di masa rebalancing indeks MSCI edisi Agustus tahun ini.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Merah! Pasar Cemas Deflasi dan Data Ekonomi
