5 Pengusaha yang Kaya Raya dari Memulai Bisnis Sampingan

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
13 August 2025 08:40
HP Inc (Hewlett-Packard)
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah pengusaha sukses memulai usahanya hanya dengan modal ide dan dana awal yang minim. Sebagian awalnya hanya berniat menjadikannya usaha sampingan.

Meski demikian, bisnis yang berawal dari ide kecil ini kemudian beralih menjadi bisnis penuh waktu setelah melihat potensi besar yang dimiliki. Lantas, siapa saja miliarder yang kaya berkat bisnis sampingannya? Berikut penjelasannya dikutip dari Yahoo Finance:

Kamil Faizi

Kamil Faizi mendirikan perusahaan e-commerce Challenge Coins 4 U di Cheyenne, Wyoming, yang memproduksi koin tantangan militer kustom, dengan pinjaman usaha senilai US$10.000. Bisnis yang dimulai pada 2014 ini baru mencetak laba pada 2016 setelah melalui banyak proses uji coba dan kesalahan.

Hingga 2020, perusahaan tersebut mampu mencatatkan pendapatan sebesar US$1,12 juta. Faizi menyebut layanan pelanggan menjadi kunci kesuksesan, dengan strategi pemasaran dari mulut ke mulut, pameran dagang, networking, hingga cold calling.

William Hewlett dan David Packard

William Hewlett dan David Packard memulai Hewlett-Packard pada 1938 di sebuah garasi sewaan di Palo Alto, California, dengan modal awal hanya US$538 berupa uang tunai dan mesin bor bekas. Kini, raksasa teknologi tersebut memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$27,01 miliar.

H. Adam Holt

H. Adam Holt mendirikan Asset-Map di Philadelphia pada 2008 dengan dana pribadinya untuk digunakan dalam praktiknya sebagai penasihat keuangan. Produk teknologi keuangan ini baru diluncurkan ke publik pada 2012 dan kini mendukung ribuan penasihat di berbagai mata uang dan bahasa.

Kevin Plank

Kevin Plank mendirikan merek pakaian olahraga Under Armour di Baltimore pada 1996 dengan seluruh tabungan hidupnya sekitar US$15.000. Meski sempat terlilit utang kartu kredit US$40.000, Plank berhasil mengembangkan perusahaan hingga meraih pendapatan tahunan sebesar US$5,3 miliar.

Akilah Releford

Akilah Releford meluncurkan Mary Louise Cosmetics di Los Angeles sebagai usaha sampingan saat masih menjadi mahasiswa di Howard University. Dengan modal US$600 dari tabungan kerja paruh waktunya, ia membeli persediaan awal dan nama domain untuk meluncurkan situs pada Desember 2016.

Dalam dua bulan pertama, penjualan mencapai US$20.000 hingga US$30.000 per bulan. Setelah sempat menghentikan penjualan pada awal 2017 untuk fokus kuliah, Releford memutuskan mengambil cuti akademik pada musim panas tahun itu untuk mengembangkan bisnisnya setelah penjualan kembali meroket.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Taipan RI Ini Takut Dosa Punya Harta Banyak, Putuskan Jadi Mualaf

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular